“Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” (2 Timotius 4:4-5)
Bacaan : 2 Timotius 4:1-8
Dannecker, seorang pemahat dari Perancis, pada awal kariernya menjadi terkenal karena karyanya yang menampilkan Ariadne dan dewi-dewi Yunani lainnya. Suatu kali Dannecker terdorong untuk mencurahkan segenap energi dan waktunya untuk menghasilkan sebuah adikarya terbaik. Oleh karena itu, ia bertekad untuk mengukir sosok Yesus Kristus. Dua kali usahanya gagal, sebelum akhirnya berhasil memahat patung Yesus Kristus secara prima. Karyanya begitu elok dan agung, sehingga setiap orang yang memandangnya akan terpesona sehingga mengagumi dan mencintai pahatannya. Suatu kali Dannecker menerima undangan dari Napoleon. “Datanglah ke Paris”, kata Napoleon. “Tolong ukirkan bagi saya patung Venus untuk ditempatkan di Louvre”. Dannecker menolak. Jawabannya sederhana, namun telak: “Tuan, tangan yang pernah memahat Yesus Kristus ini tak akan dapat lagi memahat dewi kafir”. Pernyataan Dannecker tergolong berani namun tegas, ia mengambil sebuah keputusan yang tepat bahwa Yesus Kristus lebih berharga dari segala sesuatu.
Orang-orang Kristen, terlebih lagi para pelayan Tuhan, perlu memiliki hati dan komitmen yang sungguh-sungguh dalam mempersembahkan hidup bagi Kristus. Rasul Paulus memberikan nasihat dan ajaran yang penting kepada anak rohaninya, yaitu: Timotius. Paulus menyatakan pesannya dengan sungguh-sungguh, supaya Timotius mengikuti setiap perintah yang diberikannya. “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:” (ay. 1). Paulus mempersiapkan Timotius agar siap serta teguh, dalam menghadapi umat dan setiap tantangan yang menghadangnya. Paulus memberikan kesaksian dan teladan dalam dirinya sendiri, bahwa ia telah memberikan persembahan hidup yang terbaik dan telah mengakhiri pertandingan yang baik bagi Yesus Kristus. Murid-murid atau abdi Kristus dipanggil untuk sungguh-sungguh menguasai diri dalam segala hal, sabar menderita, melakukan pemberitaan Injil, dan menunaikan tugas pelayanannya. Abdi Kristus dengan sukacita menuntaskan panggilannya sampai akhir. (NLU)
“Mahkota Kebenaran Tersedia Bagi Para Gembala”