Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” (Kisah Para Rasul 7:59)
Bacaan : Kisah Para Rasul 6:1-7:60
Stefanus adalah salah seorang dari ketujuh petugas yang dipilih untuk melayani orang miskin di tengah-tengah jemaat di Yerusalem. Mereka mengatur pembagian bantuan kepada para janda yang membutuhkan. Stefanus lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain dalam hal iman, kasih, kuasa rohani, dan hikmat (ay. 5, 8, 10). Selain menjalankan tugasnya sebagai diaken, ia juga melakukan berbagai mukjizat dan memberitakan Injil.
Pada akhirnya, kegiatan aktif Stefanus tersebut melibatkannya dalam konflik dengan orang-orang dari jemaat Yahudi. Oleh karena mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara, mereka menghasut orang banyak untuk melawan Stefanus, memfitnah, menyergap, menyeret, dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama dengan tuduhan menghujat nama Allah (ay. 9-15). Akan tetapi Stefanus, dengan wajah seperti wajah malaikat, menjawab tuduhan-tuduhan itu dengan uraian ringkas tentang sejarah Israel dan serangan terhadap orang Yahudi yang meneruskan tradisi nenek moyang mereka dengan membunuh Mesias (ps. 6:15-7:53). Hal itu membakar amarah Mahkamah Agama terhadapnya. Sesudah Stefanus menyatakan melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah, ia ditangkap dan dirajam batu sampai mati (ps. 7:54-60).
Stefanus menghadapi kematian seperti Tuhannya, karena tuduhan-tuduhan berdasarkan kesaksian palsu. Ia juga berdoa seperti yang dilakukan Yesus (Luk. 23:34), memohon pengampunan dosa bagi yang menganiaya dia, lalu menyerahkan rohnya kepada Yesus Kristus (band. Luk. 23:46). Ia menjadi martir pertama Gereja mula-mula.
Stefanus memang mengalami penderitaan, bahkan kematian karena Kristus. Paska kematiannya, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem tetapi justru karena itu pemberitaan Injil makin meluas di luar Yerusalem. Kematiannya pun dapat dikatakan salah satu faktor yang membawa Saulus kepada Kristus (ps. 7:58; 8:1, 3).
Kita belajar bahwa setiap penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi pada umat-Nya sebagai bagian dari pikul salib selalu mendatangkan kemajuan bagi kerajaan-Nya. Injil bertambah mahsyur dan para hamba Tuhan sejati dibangkitkan untuk menjadi agen-agen Injil Allah. Mungkin Anda adalah salah satunya? (Bo@)
“Penderitaan Atau Kematian Dalam Kristus Bukanlah Kekalahan, Melainkan Kemenangan”