Pergunakan Kewarganegaraan Dengan Bijak
18/08/2020
Berkontribusi Bagi Gereja Dan Indonesia
20/08/2020

Silas: Warga Negara Teladan

“Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.” (Kisah Para Rasul 15:22)

Bacaan : Kisah Para Rasul 15:22-34

Silas, singkatan dari Silwanus adalah seorang utusan dari Yerusalem kepada jemaat di Antiokhia (Kis. 15:22-34). Setelah perpecahan dengan Barnabas, Silas menjadi rekan utama Paulus (Kis. 15:40-18:5). Ia membantu menyusun surat-surat Paulus (mis. 1 Tes 1:1, 2 Tes 1:1). Ia juga ikut menuliskan surat 1 Petrus (1 Ptr. 5:12). Nama ‘Silas’ dilatinkan menjadi Silvanus. Tampaknya, ia juga seorang warga negara Roma (Kis. 16:37-39).

Sama seperti rasul Paulus, Silas bukan saja memiliki kewarganegaraan ganda, tetapi tiga kewarganegaraan, yaitu seorang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan Romawi, sekaligus juga warga negara Kerajaan Surga. Alkitab tidak menjelaskan bagaimana caranya Silas mendapatkan kewarganegaraan Romawinya. Namun yang pasti, sebagai seorang warga negara Romawi, Silas memiliki hak-hak istimewa yang menyertainya. Misalkan: hak untuk diadili terlebih dahulu sebelum dijatuhi hukuman (Kis. 16:35-39); hak untuk bebas dari sesahan saat diinterogasi (Kis. 22:24-29); hak menyatakan banding kepada kaisar (Kis. 26:32). Pada waktu itu, tidak ada seorang pun berani bertindak sembarangan terhadap warga negara Romawi.

Hal menarik dari Silas adalah sebagaimana rasul Paulus, ia mempergunakan ketiga kewarganegaraannya dengan baik. Sebagai seorang Yahudi, ia dicatat sebagai pribadi yang terpandang di antara saudara-saudara jemaat Yerusalem (terpandang = orang terkemuka, orang terhormat, pemimpin). Sebagai warga negara Romawi, ia memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Ia menjadi warga negara Romawi yang baik. Sebagai warga negara Kerajaan Surga, bersama rasul Paulus ia pergunakan setiap kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil meski harus menghadapi penderitaan seperti ditangkap dan dipenjara pada waktu berada di Filipi (Kis. 16:19-40). Silas menjadi warga negara teladan, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.

Belajar dari tokoh Silas, marilah kita berlaku hal yang sama yaitu mempergunakan kewarganegaraan kita dengan baik. Mari kita menjadi seorang warga negara teladan, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan. (Bo@)

“Umat Tuhan Harus Menjadi Warga Negara Yang Bertanggung Jawab”