Berkontribusi Bagi Gereja Dan Indonesia

Silas: Warga Negara Teladan
19/08/2020
Pelayanan Yang Holistik
21/08/2020

Berkontribusi Bagi Gereja Dan Indonesia

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yeremia 29:7)

Bacaan : Yeremia 29:7

Berdasarkan Yeremia 29:7, “mengusahakan kesejahteraan kota” atau “bekerja untuk kesejahteraan” atau “mengusahakan melakukan yang baik” untuk kota-kota di mana kita berada adalah panggilan serta perintah Tuhan kepada umat-Nya. Bukan saja hanya ditujukan bagi bangsa Yehuda yang saat itu berada di pembuangan Babel, melainkan juga bagi setiap umat Tuhan di manapun berada.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau lebih dikenal sebagai T.B. Simatupang, yang lahir di Sidikalang, Sumatera Utara pada 28 Januari 1920 dan meninggal di Jakarta, 1 Januari 1990 adalah salah satu tokoh Kristen yang telah melakukannya. Ia  memberikan kontribusi yang sangat besar pengaruhnya bagi Indonesia terutama di bidang militer, ideologi, politik, bahkan juga bagi perkembangan berteologi gereja di Indonesia.

Menurut berbagai sumber: T.B. Simatupang yang biasa dipanggil Pak Sim adalah tokoh hebat, jujur, cerdas, dan berintegritas. Ada banyak kontribusi pemikiran yang telah beliau berikan bagi gereja dan Indonesia. Setelah melepaskan tugas-tugas di militer, ia terjun dalam pelayanan gereja dan aktif menyumbangkan pemikirannya tentang peranan gereja dalam masyarakat. Ia duduk di berbagai lembaga kekristenan antara lain sebagai Ketua DGI tahun 1959-1984, Ketua Dewan Gereja-Gereja se-Asia, Ketua Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia, dan terakhir Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia sejak 1984 hingga akhir hayat. Ia juga sempat menjadi Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen. Pada 1969, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.

Pemikiran Pak Sim tentang kekristenan di Indonesia adalah Tuhan menempatkan gereja untuk menjadi terang di segala bidang. Keberadaan gereja di Indonesia adalah suatu tanda pengutusan Tuhan agar umat-Nya ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian, keadilan, dan keutuhan bangsa Indonesia. Singkatnya, umat Kristen bertanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan kota dan negaranya, serta melakukan kehendak Tuhan – mewujudkan keselamatan rohani dan kesejahteraan manusia. Pak Sim telah melakukan firman Tuhan untuk “mengusahakan kesejahteran kota”, bagaimana dengan kita? (Bo@)

“Orang Kristen Tidak Boleh Kurang Dari Orang Lain Dalam Hal Kecintaan, Kesetiaan, Ketaatan, Dan Pengorbanan Bagi Tanah Air, Bangsa, Dan Negara”