“Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi.” (Mazmur 74:12)
Bacaan : Mazmur 74:12-17
Medio Januari 2020, media nasional menjadi heboh dengan berita adanya Kerajaan Baru di Indonesia yang menyebut dirinya sebagai “Kerajaan Agung Sejagat”. Berita ini menjadi viral dan heboh, ketika beredar acara wilujengan dan kirab budaya pada tanggal 12 Januari 2020 di desa Pogung, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah. Kelompok dengan gerakan yang awalnya masih belum dikenal ini menjadi terkenal, ketika para warga desa merekam kegiatan wilujengan tersebut dan menyebarkannya di dunia maya. Media-media nasional menyampaikan berita bahwa “Kerajaan Agung Sejagat” ini didirikan oleh R. Toto Santoso bersama Fanni Aminadia pada tahun 2018 dan memiliki anggota sekitar 450 orang. Tak lama selepas kegiatan yang diadakan, polisi mendatangi tempat acara untuk melakukan klarifikasi dan mencari data tentang gerakan tersebut. Hingga pada akhirnya, Toto Santoso dan Fanni Aminadia ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Jawa Tengah serta ditetapkan sebagai tersangka penipuan. Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sultan Sepuh Cirebon yang merupakan Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, sangat menyesalkan keberadaan Kerajaan Agung Sejagat. Beliau menganggap berdirinya Kerajaan tersebut telah mencoreng nama baik Keraton Nusantara.
Hal yang menjadi pertanyaan dan keheranan masyarakat luas adalah mengapa di masa sekarang ini masih ada orang-orang yang bisa tertipu dengan tawaran-tawaran yang tidak masuk akal? Bani Sudardi, Guru Besar Ilmu Budaya UNS menyatakan ada dua faktor yang menjadi alasan seseorang bergabung, yaitu: iming-iming ekonomi dan faktor pendidikan yang terbatas. Di jaman yang berkembang pesat ini, segala tawaran dan godaan akan terus berlangsung. Oleh karena itu, murid-murid Kristus harus menjaga iman dan pertumbuhan rohaninya dengan pengenalan akan Tuhan secara benar. Pemazmur menyatakan, “Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi. Engkaulah yang menetapkan segala batas bumi, musim kemarau dan musim hujan Engkaulah yang membuat-Nya” (ay. 12, 17). Murid-murid Kristus di GKI Karangsaru wajib meyakini bahwa Raja Sejati adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, yang kita kenal dan sembah sebagai Allah Tritunggal. (NLU)
“Sang Raja Sejati: Allah Bapa, Allah Anak, Dan Allah Roh Kudus”