“Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” (Mazmur 119:71)
Bacaan : Mazmur 119:67-71; 1 Petrus 4:1-3
Richard De Haan, presiden dari RBC Ministries pernah menulis satu renungan dengan judul yang menarik, yaitu “Indahnya Penderitaan”. Ia berkata, bahwa jika penderitaan diterima dengan kerendahan hati, dapat memberikan arahan dan disiplin yang menuntun pada hidup yang lebih dalam dan penuh. Rupanya perkataan De Haan berdasarkan perenungannya akan salah satu bagian dari kitab Mazmur. Daud Sang Pemazmur berkata: “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang”, kata Daud, “tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu” (Mazmur 119:67). Rasul Petrus juga mengatakan hal yang senada: Penderitaan membuat kita tidak hidup untuk diri sendiri, “tetapi menurut kehendak Allah” (1Pet 4:2).
Penderitaan bukanlah rintangan bagi pertumbuhan kerohanian kita, sebaliknya dapat menjadi alat untuk memacu pertumbuhan kita. Penderitaan dapat mendorong kita menjadi lebih dekat dengan Allah dan semakin dalam masuk dalam firman-Nya. Itu adalah alat yang Allah pakai untuk membentuk kita dengan indah agar menjadi seperti Putra-Nya. Allah senantiasa memberi kita belas kasihan, kepuasan, ketenangan, dan semangat yang kita butuhkan serta doakan. Tanpa penderitaan, kita tidak dapat menjadi seperti yang Allah inginkan. Kekuatan-Nya bersinar lebih terang melalui kelemahan manusia. Marilah kita melihat kehidupan kita, apakah Allah sedang memberi kita kesempatan untuk menerima arahan melalui penderitaan dan kesengsaraan? Jalanilah latihan ini dengan sabar. Dia dapat memakai penderitaan itu untuk membawa Saudara lebih dekat kepada hati dan firman-Nya, untuk menyatakan ajaran yang Dia ingin agar Saudara pahami, serta memanfaatkannya untuk melimpahkan anugerah-Nya bagi hidup Saudara. (AP)
“Penderitaan Memberi Arah & Membentuk Sang Abdi”