“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23:1)
Bacaan : Mazmur 23:1
Ada orang yang beranggapan bahwa Perjanjian Lama hanya menggambarkan Allah dengan kekuatan kuasa-Nya, bukan sebagai seorang Bapa yang penuh kasih sayang dan perhatian seperti yang digambarkan dalam Perjanjian Baru. Namun Mazmur 23:1 menunjukkan dengan jelas Allah sebagai Bapa yang penuh kasih sayang dan selalu memelihara umat-Nya.
Dalam Mazmur 23:1 dikatakan: “Tuhan adalah gembalaku”. Ayat ini berbicara tentang Yehovah Roi, Allah yang setia dan selalu memelihara serta menjaga kita. Perhatikan bahwa yang menjadi gembala kita adalah “TUHAN”. Penulisan nama Tuhan dengan huruf besar semua, berarti adanya hubungan yang erat antara Allah dengan umat-Nya. Dia adalah Allah yang bersedia menjalin relasi yang dekat dengan manusia. Sebaliknya, manusia memiliki ketergantungan dengan Allah, hubungan antara orang percaya dengan Tuhannya, yang digambarkan dalam Mazmur 23 seperti ketergantungan domba terhadap gembala secara mutlak.
Menurut para pelatih binatang, domba adalah binatang yang hampir mustahil dapat diajari untuk melakukan suatu keterampilan. Domba tidak memiliki perlindungan seperti seekor landak yang penuh dengan duri, bau busuk dari seekor sigung, cakar seekor kucing, atau gigi taring seekor singa. Di bandingkan dengan binatang-binatang lain, domba pada dasarnya memiliki perlindungan yang minim. Jika bulu domba menjadi basah di dalam air, maka domba tersebut dapat tenggelam karena berat dari bulunya. Domba juga kurang memiliki kesadaran atau kepekaan apabila dirinya sedang berada dalam bahaya. Seringkali domba-domba menjadi korban karena gigitan ular berbisa atau gigitan serangga yang beracun. Mereka hanya dapat berbaring pada waktu kenyang, dan jika kemudian tidak ada orang yang membalikkan tubuh mereka, binatang itu dapat mati lemas. Yehovah menyatakan Allah yang tetap setia memelihara janji-janj-Nya, dan Roi menunjukkan cara Dia memelihara kita dengan kasih sayang-Nya. Setiap kita memerlukan Yehovah Roi, Gembala yang ilahi itu. Di bawah kepemimpinan-Nya, setiap kebutuhan kita diperhatikan dan dipenuhi oleh Allah. Oleh sebab itu, jika TUHAN adalah Allah yang memenuhi segala kebutuhan kita, masihkah kita kuatir dengan kehidupan kita? (Bo@)
“Serahkanlah Segala Kekuatiranmu Kepada-Nya, Sebab Ia Yang Memelihara Kamu!”