“Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.” (Daniel 1:19)
Bacaan : Daniel 1:11-21
Pernahkah Saudara membandingkan kehidupan tokoh-tokoh dalam Alkitab? Ketika saya membandingkan dua tokoh Perjanjian Lama yaitu Ayub dan Daniel, maka saya menjumpai banyak kemiripan di antara keduanya. Keduanya mengalami berbagai percobaan dan tantangan berat. Akan tetapi, keduanya juga memperoleh sukses besar berkat kehadiran Allah di dalam hidup mereka. Keduanya dipandang sebagai raksasa-raksasa iman, yang seorang karena kesabarannya dalam menanggung penderitaan, dan yang lain karena kesuciannya di tengah budaya yang najis.
Ayub dan Daniel mempunyai persamaan yang lain, yaitu masing-masing mempunyai tiga orang sahabat yang berarti. Akan tetapi, persamaan mereka berakhir di sini. Teman-teman Ayub menjadi duri dalam daging. Mereka justru menyalahkannya ketika ia membutuhkan belas kasih dan pendampingan. Pada saat Ayub bergumul dengan kehilangan dan kesedihan, Elifas, Bildad, dan Zofar tampaknya cenderung menambah kesakitannya daripada memberi pertolongan dalam kesengsaraannya.
Ketiga teman Daniel sangat berbeda. Ketika mereka bersama-sama ditangkap, Daniel dan sahabat-sahabatnya; Sadrakh, Mesakh, dan Abednego saling mendukung serta menguatkan dalam masa-masa sulit ini. Mereka berdiri bersama-sama untuk menghormati Allah (Daniel 1) dan berdoa (Daniel 2:17,18), serta menolak untuk menyembah patung raja (Daniel 3:16-18). Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah sahabat yang menguatkan untuk dapat bersaksi di tengah-tengah masyarakat yang tidak mengenal TUHAN Allah Israel.
Pertanyaannya sekarang adalah: Sudahkah saya menjadi sahabat yang baik, sahabat yang menguatkan bagi sesama anak Tuhan yang tengah berjuang mempersaksikan dan mempertahankan iman? Ataukah selama ini Saudara menjadi sahabat yang tidak baik: tidak menguatkan, tidak memberi perhatian, tidak mendoakan sesama anak Tuhan yang tengah berjuang mempersaksikan dan mempertahankan iman. Jadilah sahabat yang baik, seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menjadi sahabat yang baik bagi Daniel. (AP)
“Sahabat Yang Baik Akan Mendukung Sahabatnya Untuk Mempersaksikan Dan Mempertahankan Iman”