“Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.” (Daniel 1: 17)
Bacaan : Daniel 1:17-21
Apa itu modal? Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Modal merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa modal bisnis tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil pun membutuhkan modal.
Daniel, Hananya, Misael dan Azarya dapat sampai ke istana Babel bukanlah sebuah kebetulan. Allah memiliki rencana terhadap mereka. Jika kita baca kitab Daniel secara utuh, maka salah satu rencana Allah bagi keempat pemuda ini adalah menjadikan mereka sebagai saksi-saksi yang hidup akan kebesaran dan kemahakuasaan Allah Israel. TUHAN Allah Israel adalah Allah yang hidup, Allah yang menyertai dan memelihara umatNya, Allah yang tidak dibatasi oleh wilayah. Allah Israel adalah Allah yang mengatasi segala allah.
Dalam menjalankan pengutusanNya kepada Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, Allah tidak membiarkan keempat pemuda tersebut berjalan dengan tangan hampa. Allah memberikan modal kepada keempat pemuda itu, Allah memperlengkapi mereka. Ketika keempat pemuda tersebut setia kepada Allah, maka Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, dan kepada Daniel diberikan pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Dengan modal yang diberikan Allah, keempat pemuda tersebut dimampukan menjalankan misi Allah di tengah-tengah negeri Babel. Pada akhirnya raja Babel dan rakyat Babel mengakui bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan Maha Kuasa, melebihi segala allah.
Kita ditempatkan Tuhan di Indonesia, di Jawa Tengah, di Semarang, juga untuk melakukan satu misi yaitu mempersaksikan iman kita akan Allah Sang Bapa yang telah mengutus Yesus Kristus anak-Nya dan yang telah memberikan Roh Kudus pada orang percaya. Allah tidak mengutus kita dengan tangan hampa. Ia pasti memperlengkapi kita dengan berbagai hal sesuai dengan rancangannya. Oleh karena itu jangan rendah diri, jangan minder dalam bersaksi. Pakailah modal yang sudah Tuhan berikan, entah itu keterampilan, kecakapan atau talenta untuk menjadi sarana mempersaksikan iman kita. (AP)
“Allah Tidak Mengutus Kita Untuk Bersaksi Dengan Tangan Hampa”