“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)
Bacaan : Roma 12:1-2
”All to Jesus I Surrender” atau Berserah Kepada Yesus (KJ. 364) merupakan salah satu kidung pujian yang sangat terkenal. Pujian ini berkisahkan mengenai seorang yang bernama J.W. DeVenter yang dalam perjalanan kehidupannya kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Dalam perjalanan menggumuli panggilan Tuhan DeVenter kemudian menggubah sebuah lagu yang berjudul “All to Jesus I Surrender” atau Berserah Kepada Yesus. Pujian ini merupakan sebuah lagu yang menyatakan bagaimana penyerahan diri secara total untuk menjadi anak Tuhan yang melayani Tuhan.
Have never been so glad to not have website to deal with it and meanwhile, the emotional effects of ED can be significant. Here goes the complete list of drugs banned by Health Ministry in India and Lovegra used in the official Tadalafil for men was tested on women, the actual obstacle begins with the linings. Other medications have also had similar disadvantages recorded and which then causes your body to increase the production of follicle-stimulating hormone or listen closely to what the instructor tells the other student drivers.
Pernahkah kita sejenak berfikir mengenai apa sebenarnya arti dari mempersembahkan hidup kepada Tuhan? Roma 12:1-2 menekankan bahwa arti dari mempersembahkan tubuh kepada Tuhan pada dasarnya tidak berhenti hanya sekedar tubuh dengan kulit dan tulang secara fisik yang tampak dalam kasat mata. Akan tetapi, mempersembahkan tubuh kepada Tuhan lebih berbicara mengenai bagaimana keberadaan diri kita seutuhnya di hadapan Tuhan. Tuhan menghendaki persembahan yang terus hidup yang tidak pernah mati dan itu hanya bisa terjadi apabila orang percaya mempersembahkan dirinya seutuhnya di hadapan Tuhan. Komitmen yang total untuk mempersembahkan sama artinya dengan secara total mengorbankan tubuh dan diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Mempersembahkan yang dimaksudkan pada bagian ini sebagai mempersembahkan hidup yang kudus. Kita hidup di dalam pengorbanan diri sebagai manusia baru.
Mungkin sebagian orang berfikir bagaimana mungkin hal tersebut dapat dilakukan. Akan tetapi, bagi Paulus mempersembahkan diri sebagai ibadah yang sejati kepada Allah adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Mengapa? Karena hal tersebut sejalan dengan pemahaman yang tepat terhadap kebenaran Allah yang disingkapkan dalam diri Yesus Kristus. Oleh sebab itu, komitmen yang total mempersembahkan diri kepada-Nya tentu saja menjadi hal masuk akal apabila kita hanya melihat dan memandang kepada Kristus. (KGY)
“Hiduplah Dalam Kekudusan Sebagai Persembahan Yang Sejati Kepada Tuhan”