“Maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kau kumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana.” (Ulangan 26:2)
Bacaan : Ulangan 26:1-19
Dalam dunia bisnis terdapat istilah yang sangat terkenal yaitu profit atau keuntungan. Profit adalah jumlah keuntungan finansial yang didapatkan dari hasil penjualan atau bisnis yang dilakukan. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, seseorang yang ingin memperoleh keuntungan tentu saja sudah harus mempertimbangkan setiap pengeluaran uang yang ada agar tidak mengalami kerugian. Tentu saja ini merupakan hal yang baik, namun ini menjadi fatal apabila diterapkan khususnya dalam hal memberikan persembahan kepada Tuhan. Sangat bahaya apabila kita mulai mempertimbangkan untung rugi ketika mengeluarkan uang sebagai persembahan kepada Tuhan.
Ulangan 26:1-19 menyatakan bahwa hendaknya kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dengan membawa persembahan buah sulung dari hasil panen yang diperoleh, ini adalah salah satu perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian. Persembahan itu mereka bawa kepada Tuhan dengan suatu perasaan bersyukur atas kasih karunia dan kebaikan Tuhan yang telah membawa dan menyelamatkan mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Bangsa Israel membawa persembahan yang diperoleh atas kasih karunia dan berkat dari Tuhan. Dengan menyadari bahwa setiap yang diperoleh berasal dari Tuhan, maka tentu saja tidak mungkin ada keinginan untuk mulai menghitung untung rugi dalam membawa persembahan.
Demikian pula dengan kita hari ini, setiap yang kita peroleh pada saat ini semua adalah milik Tuhan. Apapun itu haruslah berfokus kepada Tuhan. Oleh sebab itu, ketika kita membawa persembahan kepada Tuhan itu seharusnya tidaklah menjadi hal membebani kita, karena kita memberikannya atas dorongan ketaatan dan rasa syukur segala berkat-Nya kepada kita. Biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui persembahan yang kita bawa. (KGY)
“Semua Berkat Berasal Dari-Nya Maka Persembahkanlah Demi Kemuliaan Nama-Nya”