“Kata Yesus kepadanya: Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29)
Bacaan : Yohanes 20:24-29
Gust Anderson dalam buku “450 Stories For Life” menceritakan kunjungannya ke sebuah gereja di suatu daerah pertanian, di sebelah timur Alberta, Kanada. Di daerah itu telah berlangsung kekeringan selama delapan tahun. Kondisi ekonomi petani di tempat itu tampaknya tak ada harapan lagi. Meskipun dalam kemiskinan, namun banyak di antara mereka yang terus berkumpul untuk memuji dan menyembah Allah. Anderson menyatakan sangat terkesan dengan kesaksian seorang petani yang berdiri dan membacakan kitab Habakuk 3:17-18. Petani itu dengan sungguh-sungguh mengatakan, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi di kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku”. Anderson berpikir bahwa petani itu telah menemukan rahasia sukacita sejati.
Gust Anderson telah membagikan sebuah pengalaman yang membangun iman percaya, di tengah situasi dan keadaan yang sulit, anggota gereja tersebut tetap bisa beriman dan memuji Tuhan. Hal tersebut berbeda sekali dengan pengalaman Tomas. Tomas tidak percaya akan kabar kebangkitan Tuhan Yesus. Ketika para murid menyampaikan kabar sukacita kebangkitan Tuhan Yesus, ia berkata “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (ay. 25). Dalam kenyataannya, ada orang-orang yang memiliki pemahaman seperti Tomas. Mereka akan percaya kepada segala sesuatu ketika sudah melihat buktinya, dan akan sangat sulit percaya jika tidak melihatnya. Persoalannya, tidak semua dalam kehidupan ini bisa dibuktikan secara kasat mata, termasuk tentang iman percaya. Namun sungguh beruntung bagi yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Ia selalu punya cara untuk memuaskan keingintahuan manusia. Tuhan Yesus datang dan memperlihatkan diri-Nya kepada Tomas, agar ia percaya dan Tomas percaya. Ada hal-hal yang tidak bisa memuaskan hati dan tidak memberikan jawaban yang konkret dalam hidup ini, tapi berbahagialah yang percaya meski tidak melihat-Nya. (NLU)
“Keindahan Sebuah Kepercayaan Tidak Selalu Hadir Dari Panca Indra”