Kata Paulus: “Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau kelama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.” (Kisah Para Rasul 26:29)
Bacaan : Kisah Para Rasul 26:1-32
Suku Hmong adalah suku terbesar di Vietnam dan pertumbuhan kekristenan terbesar terjadi di sana. Orang-orang Kristen suku Hmong setuju untuk memberikan kesaksian dengan memakai videotape untuk menguatkan orang-orang Kristen di dunia Barat. Inilah beberapa kesaksian mereka yang ditulis oleh Tim The Voice of The Martyrs:
La vitamina C cattura i radicali, abbassano la produzione di ormoni sessuali. Acquistando il prodotto per la potenza di alta qualità o il https://a-farmacia.com/levitra-originale/ Sildenafil volte blocca più attivamente PDE5 di PDE3.
Oleh karena imannya kepada Tuhan Yesus, rasul Paulus juga mengalami penganiayaan. Ia diperhadapkan pada pengadilan Raja Agripa. Apakah hal ini membuatnya gentar? Tidak! Sebaliknya ia melihatnya sebagai kesempatan emas untuk mewartakan Injil Yesus Kristus di hadapan raja. Kesaksiannya tentang keselamatan dalam Kristus dan pengharapan akan kebangkitan, sangat jelas dan meyakinkan. Ia menekankan bahwa iman Kristen bukan suatu kepercayaan yang baru namun justru merupakan kesinambungan kepercayaan dan pengharapan Yahudi dan seluruh umat manusia.
Jika kita menjalankan hidup dalam iman kepada Kristus, maka kita pasti menarik perhatian orang lain dan bahkan mungkin menghadapi penganiayaan. Oleh sebab itu, mari kita mohon pertolongan Tuhan agar kita disanggupkan untuk menghadapinya dan bersaksi. Sebab kesaksian kita tentang Tuhan Yesus Kristus adalah terang bagi dunia yang berada dalam kegelapan dosa. (Bo@)
“Beritakan Kristus Baik Tidak Baik Waktunya!”