Penampakan Yesus Memberikan Hikmat Ilahi

Penampakan Yesus Membuktikan Ia Benar-Benar Hidup
21/04/2020
Penampakan Yesus Meneguhkan Iman
23/04/2020

Penampakan Yesus Memberikan Hikmat Ilahi

“Sesudah Ia mati, selama empat puluh hari Ia sering menunjukkan dengan cara yang nyata sekali kepada rasul-rasul itu bahwa Ia sungguh-sungguh hidup. Mereka melihat Dia, dan Ia berbicara dengan mereka mengenai bagaimana Allah memerintah sebagai Raja.” (Kis. 1:3 – BIMK)

Bacaan : Kisah Para Rasul 1:3

Penampakan Yesus kepada para murid, selain memberikan bukti positif tentang realitas kebangkitan-Nya, Ia juga memberikan penjelasan lanjutan mengenai ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah dalam setiap kesempatan-kesempatan yang ada. Ia berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah; bagaimana Allah memerintah sebagai Raja.

Sebelum disalibkan, Ia telah memberi mereka gagasan umum tentang Kerajaan Allah dan kapan kerajaan itu akan didirikan di dunia (lih. Mrk. 13). Namun di ayat ini, menurut Matthew Henry, Yesus terlebih memberi mereka ajaran tentang sifat atau natur dari Kerajaan Allah, sebagai kerajaan anugerah di dunia ini dan kerajaan kemuliaan di dunia lain, dan membukakan kepada mereka kovenan yang merupakan ketetapan agung, yang dengannya baik kerajaan anugerah maupun kerajaan kemuliaan itu dipadukan. Maksudnya:

  1. Untuk mempersiapkan mereka menerima Roh Kudus dan untuk menjalani apa yang sudah dirancangkan untuk mereka. Yesus memberitahu mereka secara pribadi apa yang harus mereka beritakan kepada dunia dan mereka akan mendapati bahwa Roh Kebenaran, apabila Ia datang, akan mengatakan hal yang sama seperti yang telah dikatakan Yesus kepada mereka. “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 14:26).
  2. Untuk menjadi salah satu bukti dari kebangkitan Kristus. Para murid, yang kepada mereka Ia menunjukkan bahwa Ia hidup, tahu bahwa itu adalah Dia, bukan hanya melalui apa yang ditunjukkan-Nya kepada mereka, melainkan juga melalui apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Tak seorang pun kecuali Dia yang dapat berbicara dengan sedemikian jelas dan utuh tentang Kerajaan Allah. Ia tidak menghibur mereka dengan percakapan-percakapan tentang masalah kenegaraan atau kerajaan manusia, tentang filsafat atau kerajaan alam, melainkan murni tentang keilahian dan kerajaan anugerah, tentang hal-hal yang paling menyangkut kepentingan mereka, dan tentang orang-orang yang kepadanya mereka diutus. (Bo@)

“Kabar Baik Tentang Kerajaan Allah Harus Kita Beritakan Senantiasa”