“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!”. (Luk. 24:36)
Bacaan : Lukas 24:36-49
Ternyata, keraguan akan kebangkitan Yesus pun menyelimuti diri para murid. Ada yang mengatakan bahwa hal ini wajar saja karena mereka belum pernah mengalami sebelumnya. Mereka memang pernah melihat Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus (Yoh. 11), tetapi mereka tidak melihat kematian Lazarus. Sedangkan kematian Yesus yang mengerikan mereka lihat dengan mata kepala sendiri. Asumsi mereka benar, tidak ada orang yang dapat selamat dari hukuman penyaliban yang kejam itu.
Alkitab mencatat di Lukas 24:11, pertama kali para murid mendengar berita kebangkitan Yesus dari perempuan-perempuan yang pergi ke kubur-Nya, mereka menganggapnya sebagai omong kosong dan tidak mempercayainya. Demikian pula ketika mereka mendengar kesaksian dari dua orang murid yang dijumpai Yesus dalam perjalanan ke Emaus, mereka pun tetap tidak percaya (Mrk. 16:13). Bahkan di perikop ini pun, dicatat bahwa ketika Yesus berdiri di tengah-tengah mereka, mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu sehingga Yesus pun menegur mereka (ay. 37-38).
Menarik bagi saya adalah meskipun Tuhan Yesus mengetahui keraguan para murid-Nya, Ia tetap hadir di antara para murid dan mengucapkan kalimat “Damai sejahtera bagi kamu!”. Ia datang membawa dan memberikan damai kepada para murid meskipun mereka bukanlah orang-orang yang setia mendampingi-Nya tetapi meninggalkan-Nya, bahkan kini meragukan-Nya. Ia tidak datang kepada para murid dengan membawa sebuah hukuman karena mereka tidak setia dan tidak percaya kepada-Nya. Para murid di bagian ini juga bukan berada di puncak imannya kepada Yesus, justru dalam keadaan terendah dalam iman mereka karena mereka sama sekali tidak percaya kepada kesaksian-kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kehadiran Yesus di tengah mereka menegaskan bahwa para murid yang sedang goyah imannya itu sedang diteguhkan kembali. Para murid yang sedang penuh keraguan diberikan damai sejahtera.
Dari semuanya ini kita dapat melihat, betapa Yesus sangat mengasihi murid-murid-Nya. Ia tidak membiarkan mereka tenggelam dalam keraguan. Ia bangkit untuk memberikan damai sejahtera-Nya agar setiap orang percaya tetap dapat beriman kepada-Nya. (Bo@)
“Kebangkitan Yesus Sudah Dirancangkan Oleh Allah Dan Pasti Terjadi”