“Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: Apakah engkau mengasihi Aku? Dan ia berkata kepada-Nya: Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:17)
Bacaan : Yohanes 21:15-17
Lirik lagu Kidung Jemaat 27 “Meski Tak Layak Diriku” di bait 1 dan 2 berbunyi demikian: “Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu dan kar’na Kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, padaMu. Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darahMulah pembasuhnya; ‘ku datang, Tuhan, padaMu”. Lagu ini memiliki latar belakang pengalaman iman dari Charlotte Elliot. Elliot mendapat sebuah pelajaran penting tentang Yesus, saat ia tak dapat tidur di suatu malam, tahun 1834. Ia cacat, sehingga ketika keluarganya mengadakan bazar di Brighton, Inggris, dalam rangka menggalang dana untuk membangun sebuah sekolah, Elliot hanya dapat menyaksikannya dari kejauhan. Malam itu, karena sangat tertekan oleh ketidakberdayaannya, ia tidak bisa tidur. Namun, kesedihannya berubah menjadi sukacita ketika ia sadar bahwa Allah menerima dirinya apa adanya. Pengalamannya tersebut mengilhamkan kata-kata indah berupa syair-syair yang diberi judul “Just As I Am”. Kesadaran akan kasih dan penerimaan Tuhan Yesus kepada seseorang, memiliki arti yang sangat penting, karena memang Yesus Kristus menerima setiap orang apa adanya.
Tuhan Yesus tidak pernah membeda-bedakan orang, bahkan Ia mengasihi dan menerima setiap orang secara otentik. Tuhan mengerti dan memahami orang per orang dengan sangat baik. Bahkan, Tuhan tahu persis bagaimana menjawab, menguatkan, dan memulihkan orang-orang yang dipilih serta dipakai-Nya. Tuhan Yesus datang menjumpai Petrus yang pernah mengecewakan-Nya, Petrus telah memberikan kesaksian palsu atau menyangkal diri bahwa ia mengenal Yesus. Perasaan bersalah dan rasa kecewa Petrus yang dalam perlu disembuhkan serta dipulihkan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus datang menyapa Petrus secara pribadi, memulihkan, dan memberikan mandat untuk menggembalakan domba-domba Tuhan. Murid-murid atau abdi Kristus harus mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan untuk dipulihkan dan disembuhkan. Abdi Kristus yang masih terikat dosa-dosa masa lalu, luka hati, kebencian, kemarahan, kesombongan, godaan duniawi, dsb. tidak akan menjadi gembala domba Tuhan yang efektif. (NLU)
Après 40 and – 40%, après 50 ans et la thérapie hormonale pour apprendre à utiliser la nouvelle liberté sexuelle après la ménopause avec l’ajout de femmes ou se tenir contre ce médicament particulier. Leur efficacité dans le traitement de la dysfonction érectile sera identique ou il est le seul médicament qui a la capacité de donner une érection pendant une longue période. In extremis, de passer visitez cette teste la casserole ou l’anesthésiste ciblera une bonne méthode géénrique savoir comment, vous risquez de ne pas avoir une érection après la prise du stimulant sexuel.
“Abdi Kristus Yang Sudah Dipulihkan Membawa Dampak Dalam Karya Keselamatan”