“Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” (1 Petrus 3:15)

Bacaan : 1 Petrus 1:13-25

Salah satu kehendak Tuhan dalam kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang kudus dan yang tidak bercacat di hadapan-Nya. Tuhan adalah kudus, maka Ia pun menghendaki manusia kudus seperti diri-Nya. “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (ay. 16). Oleh karena Tuhan adalah kudus, maka Ia tidak akan dapat menyatu dengan ketidakkudusan dan segala bentuk kecemaran. Ini berarti jika kita tidak hidup dalam kekudusan, maka kita pun tidak dapat menyatu dengan Tuhan. Bila kita ingin melihat dan mengalami kehadiran Tuhan, syarat mutlaknya adalah hidup dalam kekudusan.

Penulis Ibrani dalam Ibrani 12:14 menegaskan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan, maka dari itu “… kejarlah kekudusan”. Dalam terjemahan lainnya adalah “berusahalah juga untuk hidup suci, khusus untuk Tuhan” (BIMK); “berusahalah menjalani hidup yang bersih dan suci” (FAYH); dan “berusahalah hidup bebas dari dosa” (VMD). Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk hidup sesuai standar-Nya, yaitu hidup kudus sebagaimana Kristus hidup, berpikir, berkata, dan bertindak dalam perilaku sehari-hari. Hidup yang terpisah dari segala bentuk dosa dan mempersembahkan hidup hanya bagi Tuhan, karena tubuh kita adalah bait Tuhan. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Kor. 3:16). Namun hal penting yang harus kita pahami bahwa kekudusan hidup tidak akan pernah dapat dicapai jika kita mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa bergantung kepada anugerah dan kekuatan dari Tuhan. Tanpa Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, kita tidak akan mampu! Untuk itulah kita harus memelihara seluruh keberadaan diri kita, termasuk tubuh kita agar selalu bersih dan terbebas dari segala bentuk kenajisan dan kecemaran. Bagaimana caranya kita dapat menjaga kekudusan hidup? Jawabnya adalah kita harus mau hidup dipimpin Roh Kudus setiap hari. Sebab hanya dengan pertolongan-Nya saja kita beroleh kekuatan untuk meninggalkan perbuatan daging. “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” (Gal. 5:16). “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, Ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Gal. 5:24). Jadi, jika kita milik Kristus, segeralah tinggalkan dosa! (Bo@)

“Kuduslah Kamu Bagi-Ku, Sebab Aku Ini, TUHAN, Kudus!”