Tetapi ia berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.” (Rut 1:19-21)
Bacaan : Rut 1 dan 4
Di Alkitab ada banyak kisah tentang orang-orang saleh dan beriman yang berjuang melewati masa-masa sulit. Mereka mengalami kesedihan, hati yang hancur, kesukaran, kesengsaraan, penderitaan, keputusasaan, bahkan duka cita. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang beriman kepada Tuhan tidaklah kebal dengan segala persoalan dan badai hidup. Namun syukur kepada Tuhan, mereka bersedia bangkit dan berjuang melewati masa-masa sulit tersebut, hingga beroleh kemenangan iman bersama Tuhan. Siapa sajakah mereka? Kita akan mempelajari beberapa di antaranya mulai hari ini hingga Sabtu mendatang.
Tokoh Naomi hidup pada zaman para Hakim di Perjanjian Lama. Namanya berarti ‘manis’, ‘kesukaanku’ atau ‘menyenangkan’. Kisah hidupnya tercatat lengkap di kitab Rut. Ia menikah dengan Elimelekh dan memiliki dua anak lelaki, yaitu Mahlon dan Kilyon. Oleh karena bencana kelaparan melanda Betlehem-Yehuda, Elimelekh membawa istrinya dan kedua anaknya ke negeri Moab. Sayangnya, di sana, Elimelekh dan kedua anaknya yang mengawini perempuan-perempuan Moab, Orpa dan Rut, meninggal. Akhirnya, Naomi memutuskan kembali ke Israel. Namun Rut bersikeras untuk menemaninya.
Sesampainya di Betleham, Naomi melarang mereka yang mengenalnya menyebut dirinya Naomi, melainkan Mara yang artinya ‘pahit’. Menurutnya, Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadanya dan mendatangkan malapetaka kepadanya. Frasa “mendatangkan malapetaka” dalam terjemahan aslinya heerd “maha menyakitkan” menunjukkan Naomi telah mengalami hal buruk secara fisik, mental, sosial, dan moral sehingga hidup serasa hancur, dan sangat mengecewakan.
Namun TUHAN tetap menyatakan kebaikan-Nya dibalik penderitaan Naomi: (1) Ia memelihara kehidupan Naomi dan menghadirkan orang-orang yang setia menemaninya; (2) Ia memberikan Rut untuk Naomi meneruskan rencana Allah yang kekal, yaitu kelahiran Mesias. Tuhan dapat mendatangkan kebaikan demi menggenapi rencana-Nya. Karena itu jangan pernah lelah untuk menaruh harap pada-Nya di setiap kesulitan hidup kita. (Bo@)
“Tuhan Merajut Segala Sesuatu Untuk Menggenapi Rencana-Nya Yang Kekal”