“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17)
Bacaan : Kolose 3:15-17
VCG dalam sebuah renungannya, pernah menuliskan tentang seorang yang bernama Lord Kenneth Clark. Clark, di kalangan internasional dikenal lewat serial televisinya “Civilization” (Peradaban). Sayangnya, Clark menjalani hidup dan akhirnya mati tanpa memiliki iman kepada Yesus Kristus. Di dalam buku autobiografinya, ia pernah menuliskan pengalaman religiusnya pada saat mengunjungi sebuah gereja yang bagus: “Seluruh keberadaan saya,” demikian tulis Clark, “disinari semacam cahaya sukacita surgawi yang jauh lebih dahsyat dari apa pun yang pernah saya alami sebelumnya”. Sayang sekali, “banjir rahmat”, seperti yang digambarkannya itu, justru menjadi masalah baginya. Jika ia membiarkan dirinya dipengaruhi oleh sukacita surgawi itu, ia tahu ia harus berubah. Keluarganya mungkin akan menganggapnya gila. Dan barangkali sukacitanya yang besar itu ternyata hanya sekadar ilusi. Akhirnya ia menyimpulkan demikian, “Saya begitu lekat dengan dunia sehingga tidak bisa berubah”. Ini benar-benar suatu tragedi! Seandainya saja ia menanggapi rahmat itu yang memungkinkannya mencicipi sukacita kehidupan abadi! Seandainya saja ia mengizinkan rahmat itu mengalihkan perhatiannya dari dunia ini kepada Yesus! Maka ia pasti sudah menjadi bagian dunia kekal yang tidak kasat mata tersebut. Kekekalan yang bukan hanya ilusi, tetapi kenyataan yang mulia.
Kenyataan yang dialami oleh Lord Kenneth Clark, sesungguhnya banyak dialami juga oleh orang-orang yang pernah mengalami kasih Kristus; tetapi tidak bersedia membuka hati dan diubah oleh-Nya. Suatu akhir hidup yang tragis! Rasul Paulus tahu benar tentang pengalaman-pengalaman iman bersama Yesus Kristus. Oleh karena itu, Paulus menasihatkan kepada jemaat Kolose sebagai manusia baru dalam Kristus, mereka wajib mendasarkan segala sesuatu di dalam nama Tuhan Yesus. Murid atau abdi Kristus masa kini harus memercayai kesaksian dan nasihat Paulus, supaya tidak mengalami akhir kehidupan yang miris dan tragis. Murid atau abdi Kristus dipanggil untuk sungguh-sungguh mendemonstrasikan segala aspek hidupnya dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Nama Yesus adalah Nama yang berkuasa dan memberi bahagia. (NLU)
“Nama Tuhan Yesus: Jaminan Terlepas Dari Akhir Hidup Yang Tragis”