Nama Tuhan Yesus
07/03/2020
Tanpa Perantara
10/03/2020

Bukan Hal Instan

“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.” (Ulangan 8:2)

Bacaan : Ulangan 8:1-10

Alkisah, seorang pengusaha batu giok mengirimkan anaknya yang masih muda untuk belajar mengenali batu giok kepada sahabatnya. Dia ingin supaya anaknya belajar tentang batu giok, tahu dan dengan mudah membedakan mana batu giok yang asli dan mana yang tiruan, dan sahabatnya ini adalah pengrajin, produsen dan pakar perhiasan batu giok. Hari pertama pertemuan mereka (pemuda ini dan gurunya), sang guru berpesan, “Jangan pernah merasa bosan, karena tidak ada metode instan kalau engkau ingin belajar tentang batu giok, harus tekun, ingat ya? Jangan bosan!”. Lalu guru itu memberikan sebuah batu giok kepada muridnya, “Bawa ini, jangan lepas batu ini sampai nanti malam kembalikan kepadaku. Kamu boleh melakukan aktifitas yang lain, tapi terus bawa batu ini”. Demikianlah dilakukan setiap hari, pagi hari gurunya memberikan batu yang lain, malam hari batu itu dikembalikan, hari berikutnya dia berikan yang lain dan seterusnya. Pemuda ini membawa batu itu, sambil beraktifitas, kadang dia melihat pekerja di pabrik, kadang dia melihat aktifitas di toko, ketika dia makan, saat dia istirahat siang, kemanapun dia pergi, dia bawa batu giok itu. Lama hal itu terjadi, tanpa terasa waktu berjalan hampir setahun. Sampai saatnya suatu hari gurunya memberikan sebuah “batu giok” yang lain, spontan dia berkata. “Ini beda!”. Sang guru tersenyum, “Kamu berhasil nak, kamu lulus, pulanglah, Ayahmu akan bangga kepadamu”. Dengan mengenali batu giok yang asli, mengamati, mempelajari dan merasakannya setiap hari, berulang-ulang dan terus menerus membuat pemuda itu menyatu dengan batu giok yang asli, sehingga ketika yang tiruan dia pegang dengan mudah dia dapat membedakan.

Salah satu tujuan Allah membawa bangsa Israel menempuh perjalanan selama 40 tahun dari Mesir ke Kanaan adalah supaya Bangsa Israel mengenal Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Proses tersebut ternyata cukup lama, boleh dikata menghabiskan waktu satu generasi. Proses yang dijalani Bangsa Israel adalah gambaran bagi kita bahwa mengenal Allah bukanlah hal yang instan, perlu waktu lama, bagaikan seorang anak pengusaha batu giok yang sedang berproses mengenal giok yang asli. (AP)

“Mengenal Allah Bukanlah Proses Yang Instan, Mengenal Allah Adalah Proses Yang Berlangsung Terus Menerus”