Menyikapi Peralihan Kepemimpinan

Menyikapi Kelemahan Dan Kekurangan Pemimpin
28/04/2021
Mengakui Otoritas
30/04/2021

Menyikapi Peralihan Kepemimpinan

Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: “Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.” (Bilangan 27:18-20)

Bacaan : Bilangan 27:12-23

Pemilihan presiden, pelantikan, pewarisan tahta kerajaan, apa persamaan dari semua peristiwa tersebut? Hal-hal itu mengarah pada peralihan kepemimpinan. Dave Branon mengatakan bahwa beberapa cara atau mekanisme lebih disukai beberapa kalangan. Ada yang lebih menyukai pemilihan presiden yang dinilai lebih demokratis, ada yang menyukai penunjukkan pemimpin baru karena percaya pada pilihan pemimpin lama. Ada yang menyukai pewarisan tahta karena terbiasa dengan sistem monarki. Meskipun demikian, semuanya itu bermuara pada satu hal, yaitu perubahan pucuk pimpinan. Sebagaimana terjadi di Amerika Serikat pada akhir tahun 2000, transisi tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan. Namun setelah kartu suara dihitung kembali, pemimpin baru pun ditetapkan dan kehidupan berlanjut kembali.

Selama 40 tahun, bangsa Israel telah dipimpin Musa. Ia telah membawa mereka keluar dari Mesir sampai perbatasan Tanah Perjanjian, tetapi Allah bersabda bahwa ia bukanlah orang yang akan membawa mereka masuk ke sana (Bilangan 27:12-14). Kalau begitu siapakah orangnya? Bagaimana pergantian pemimpin ini bakal berlangsung? Orang yang bagaimana yang akan memimpin bangsa itu? Musa sangat peduli. Itu sebabnya ia berdoa: “Biarlah Tuhan, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka” (ay. 16). Ia tidak ingin bangsa Israel menjadi “domba-domba yang tidak mempunyai gembala” (ay. 17), jadi ia juga ingin penerusnya merupakan pilihan Allah. Allah menjawab doa itu dengan menetapkan Yosua sebagai penerus Musa (ay. 18). Dia memahami apa yang dibutuhkan oleh umat itu, jadi Dia memberi mereka Yosua yang bijak, berpengalaman, dan dapat diandalkan.

Apakah Saudara saat ini sedang menghadapi suatu peralihan kepemimpinan? Jika ya, mintalah bimbingan Allah dan percayalah bahwa Dia memilihkan pemimpin yang terbaik. (AP)

Peralihan Kepemimpinan Tidak Luput Dari Campur Tangan Tuhan