“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.” (Ulangan 8:2)
Bacaan : Ulangan 8:2
Malam sebelum peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu tanggal 16 Agustus, ada tradisi di tengah-tengah masyarakat yang masih dilaksanakan hingga saat ini. Masyarakat menyebut itu sebagai “Malam Tirakatan”. Acara Malam Tirakatan biasanya diisi dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan beberapa lagu perjuangan, doa syukur dan sambutan-sambutan. Saya masih ingat ketika waktu kecil mengikuti acara malam tirakatan, selalu ada sambutan dari sesepuh kampung. Karena di lingkungan tempat saya tinggal banyak warga lanjut usia, maka tiap tahun diberikan kesempatan kepada dua orang sesepuh kampung untuk menceritakan pengalaman masa awal kemerdekaan. Ketika para sesepuh menceritakan pengalaman hidup mereka di awal masa kemerdekaan, maka semua hadirin tenang mendengarkan sambil membayangkan apa yang disampaikan. Sambil mendengarkan, saya pun membayangkan keadaan yang diceritakan dan bersyukur karena keadaan sekarang jauh lebih baik.
Dalam bacaan kita hari ini, penulis kitab Ulangan mengajak umat Israel mengenang perjalanan mereka selama 40 tahun di padang gurun yang penuh dengan perjuangan. Penulis kitab Ulangan melakukan hal itu untuk menyadarkan umat Israel bahwa perjalanan berat yang sudah ditempuh ternyata dapat dilalui. Dan itu semua terjadi atas penyertaan Tuhan. Walaupun terasa berat, tetapi dengan pertolongan Tuhan, umat Israel dapat menjalaninya.
Mengingat masa-masa sulit di waktu yang lampau, ternyata dapat menyadarkan kita bahwa hanya dengan pertolongan Tuhanlah kita dapat menghadapinya. Dengan mengingat masa-masa sulit di waktu yang lampau, kita memiliki semangat untuk menjalani hari depan yang juga penuh dengan tantangan. Mengingat masa-masa sulit di waktu yang lampau akan membuat kita berharap akan penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam menghadapi masa depan. (AP)
“Mengingat Masa-Masa Sulit Di Waktu Yang Lampau Akan Mengingatkan Kita Pada Pertolongan Tuhan”