Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami”. Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ. (Kejadian 26:16-17)
Bacaan : Kejadian 26:14-22
Ishak hidup di tengah-tengah orang Filistin yang ternyata merupakan tetangga yang jahat. Di sana ia menjadi orang yang sangat kaya dan berkuasa sehingga mereka takut kepadanya dan memintanya untuk meninggalkan daerah mereka. Sebagai seseorang yang “jauh lebih berkuasa” dari mereka (Kejadian 26:16), Ishak sebenarnya bisa menolak permintaan mereka, namun sebaliknya ia justru mengalah dan pindah ke lembah terdekat di mana Abraham, ayahnya, telah menggali beberapa sumur bertahun-tahun yang lalu. Orang-orang Filistin telah menutup sumur-sumur itu setelah Abraham mati. Dan setiap kali Ishak menggali kembali salah satu sumur, mereka menyatakannya sebagai milik mereka, walaupun mereka tidak pernah menggunakannya. Mereka hanya senang bertengkar. Namun, Ishak terus berpindah tempat sampai ia memasuki daerah di mana orang Filistin tidak lagi menentang haknya atas sumber air yang ada di situ.
Herb Vander Lugt, seorang pendeta dan penulis buku-buku kristiani menceritakan sebuah pengalaman yang serupa dengan pengalaman Iskhak. Saat Herb Vander Lugt bermain tangkap-bola dengan saudara lelakinya ketika masih kecil, mereka harus sangat berhati-hati saat melemparkan bola, karena tetangga kami akan menyita setiap bola yang jatuh di halamannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya menjumpai banyak jenis orang. Ada orang-orang yang cinta damai, yang tidak suka ada perselisihan dan tidak suka membesar-besarkan masalah. Tapi ada juga orang-orang yang suka memperkeruh masalah dan membesar-besarkan masalah yang kecil. Mereka tidak senang jika ada kesepakatan, rekonsiliasi, perdamaian. Tetapi mereka justru puas jika ada kekisruhan.
Memang sulit menghadapi orang-orang yang tidak cinta damai, namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi, mendoakan, dan bersikap baik terhadap mereka (Matius 5:44). Hal itu mungkin tidak mudah, dan orang jahat tersebut mungkin tidak mau berubah. Namun, menurut Roma 12:18 kita harus tetap mengusahakan segala hal untuk dapat hidup damai dengan semua orang. (AP)
“Hadapilah Orang-Orang Yang Tidak Cinta Damai Dengan Kasih Sehingga Kehidupan Yang Damai Akan Terwujud”