“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.” (2 Korintus 7:1)
Bacaan : 2 Korintus 7:1
Setiap orang punya kegiatan kegemaran masing-masing. Ada yang punya kegemaran berolahraga, mengkoleksi sesuatu, berkebun, memasak dan lain-lain. Tetapi terkadang kegiatan kegemaran itu terlewatkan karena padatnya pekerjaan. Dennis J. De Haan, seorang penulis renungan rohani Kristen, memiliki kegemaran berkebun. Ia pernah menuliskan pemgalamannya tentang berkebun sebagai berikut: “Sudah beberapa minggu ini saya tidak mengurus pekarangan saya, dan saya tertegun melihat betapa cepatnya ilalang tumbuh dan memenuhi pekarangan tersebut. Ilalang memang tidak perlu dipelihara; tampaknya mereka suka tumbuh dengan cepat bagi siapa pun yang membiarkannya. Sebaliknya, sepetak bunga yang indah perlu disiram, dipupuk, dan tentu saja disiangi. Bunga-bunga berkembang dengan subur jika dipelihara oleh orang yang tidak takut kukunya kotor oleh tanah”.
Kehidupan kristiani juga membutuhkan usaha. Dibutuhkan komitmen penuh dari seseorang kepada Yesus, baik tubuh, pikiran, emosi, dan kehendak, untuk memiliki hidup yang penuh, menarik, membangun sesama, serta menyempurnakan orang itu. Bahkan setelah semua itu ada, “ilalang” sikap egois dan tindakan dosa dapat tumbuh dengan cepat dan menutupi buah Roh (Galatia 5:22,23).
Itulah masalah yang dihadapi banyak jemaat di Korintus. Mereka telah dipenuhi oleh iri hati dan perselisihan (1 Korintus 3:1-3). Oleh karena itu, Paulus menyuruh mereka membersihkan diri dari “semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah” (2 Korintus 7:1). “Kekudusan” yang ia maksudkan di sini bukan berarti bebas dari dosa, melainkan tak bercela. Marilah kita terus tekun berdoa mohon pertolongan dari Tuhan, agar kita dimampukan untuk mencabut “ilalang” jasmani dan rohani sebelum hal itu menjadi kebiasaan yang buruk. Marilah kita mohon pertolongan dari Roh Kudus agar kita dimampukan hidup takut akan Allah. Biarlah keindahan karakter Yesus yang dilihat oleh orang lain di dalam diri kita. (AP)
“Hidup Takut Akan Allah Adalah Usaha Menyempurnakan Kekudusan Hidup”