“Oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.” (Galatia 5:5)
Bacaan : Galatia 5:16-26
John Ronald Reuel Tolkien, lahir di Afrika Selatan, 3 Januari 1892 dan meninggal di Oxford, Inggris, 2 September 1973 pada umur 81 tahun. Tolkien adalah penulis novel asal Inggris yang menulis The Hobbit (1937) dan lanjutannya The Lord of the Rings (1954—1955). Ia bekerja sebagai profesor dalam Bahasa Inggris di Universitas Leeds pada 1920-1925, sebagai profesor Bahasa Anglo-Saxon di Universitas Oxford pada 1925-1945, dan bahasa Inggris dan sastra, juga di Oxford, pada 1945-1959. Ia adalah seorang anak Tuhan yang saleh.
Tolkien pernah menulis, “Domba secara perlahan-lahan akan menjadi seperti gembalanya”. Demikian pula pembaruan rohani manusia untuk menjadi seperti Kristus tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, karena merupakan proses seumur hidup. Bapa Agustinus dari Hippo juga mengamati proses pembaruan rohani manusia seperti pemulihan dari luka parah. “Membuang penyebab luka berbeda dengan memulihkan luka itu sendiri dengan perawatan yang lama dan penuh perhatian”. Pemulihan rohani terjadi secara bertahap sejak cara berpikir dan hidup kita yang lama dihapuskan, dan kita menjadi seperti sang Juruselamat, ketika kita diperbarui dari hari ke sehari (2 Korintus 4:16).
Pembaruan ini terjadi bukan hanya karena usaha kita, tetapi juga karena karya Roh Kudus. Di dalam iman kepada Kristus, kita juga harus bertekun membaca, merenungkan, dan menaati firman Allah. Kita harus mengarahkan pikiran kepada karakter Kristus, dan meminta agar Allah menjadikan kita serupa dengan-Nya. Kita juga harus menanti dengan keyakinan bahwa Allah bekerja di dalam kita untuk menggenapi kehendak-Nya. Setiap hari kita akan menjumpai berbagai hal yang tidak sempurna, tetapi kita tidak boleh gelisah. Melalui ketidaksempurnaan, kita sedang diproses Allah. Dosa memang dapat menghalangi kita, tetapi Allah sedang bekerja dan sedang menyempurnakan. Kelak kita akan melihat wajah-Nya dan menjadi serupa dengan-Nya, kudus seperti Yang Mahakudus (1Yohanes 3:2). (AP)
“Kekudusan Hidup Adalah Karya Roh Kudus Di Tengah-Tengah Usaha Iman Kita”