Masa Tua Tetap Memikirkan Kepentingan Allah

Tidak Tawar Hati
24/09/2020
Lanjut Usia Itu Berkat Bagi Kaum Muda
26/09/2020

Masa Tua Tetap Memikirkan Kepentingan Allah

Lalu raja bersumpah dan berkata: “Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan, pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku.” (1 Raja-Raja 1:29-30)

Bacaan : 1 Raja-Raja 1:1-40

Seorang tua pernah bergumam demikian: “Ah, aku sudah tua, penyakitan, sulit berjalan dan lihat saja, tangan dan muka sudah berkeriput seolah-olah kulit dan daging sudah tidak mau menyatu lagi”. Bagi sebagian orang, datangnya masa tua bisa menjadi masa yang menakutkan. Seseorang dapat menjadi gelisah, panik, dan takut ketika menghadapi kenyataan dirinya sudah menjadi tua. Sebab masa tua identik dengan tubuh semakin lemah, produktivitas yang berkurang, serta ketidakberdayaan.

Namun tidak demikian halnya dengan kisah kehidupan Daud di usia senja. Memang benar di usianya yang ke 70 tahun, keadaan fisiknya semakin hari semakin melemah dan tak berdaya. Bahkan ia memerlukan perawatan orang lain untuk menghangatkan badannya meski ia sudah diselimuti (ay. 1-4). Memang benar, secara fisik Daud sangat lemah tetapi tidak demikian halnya dengan kesetiaannya dalam melakukan kehendak Allah.

Ketika ia menerima laporan dari Batsyeba dan nabi Natan (ay. 15-17), tentang Adonia anak Hagit yang mengangkat diri menjadi raja menggantikan dirinya (ay. 9), ia tidak tinggal diam. Ia mengambil keputusan untuk bertindak sesuai dengan firman Tuhan, yaitu mengangkat Salomo menjadi raja Israel, menggantikan posisinya. Pemilihan Tuhan atas Salomo menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya tercatat di dalam 1 Tawarikh 28:5-7, “Dan dari antara anak-anakku sekalian – sebab banyak anak telah dikaruniakan TUHAN kepadaku – Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan TUHAN atas Israel. Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku menjadi bapanya. Dan Aku akan mengokohkan kerajaan-Nya sampai selama-lamanya, jika ia bertekun melakukan segala perintah dan peraturan-Ku seperti sekarang ini”.

Alkitab mencatat bahwa pada masa tuanya, meski fisik semakin lemah, Daud tetap mementingkan kepentingan Allah bukan kepentingan diri. Ia semakin sadar akan tugas dan tanggung jawab yang Allah berikan di usia senja sekalipun. Bagaimana dengan kita? (Bo@)

“Semakin Tua, Semakin Arahkan Perhatian Hanya Kepada Tuhan”