Tetap Berkarya
23/09/2020
Masa Tua Tetap Memikirkan Kepentingan Allah
25/09/2020

Tidak Tawar Hati

“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” (2 Korintus 4:16)

Bacaan : 2 Korintus 4:16-18

Tidak sedikit orang melihat hari tua sebagai hari kita beristirahat dan menikmati hidup tetapi ternyata masa tua kita jauh dari tenang. Persoalan demi persoalan justru datang, membuat hidup susah. Apakah yang mesti kita perbuat bila itu adalah porsi kehidupan yang harus kita jalani?

Pdt. Dr. Paul Gunadi memberikan langkah-langkah untuk menghadapinya, yaitu:

  1. Kita mesti melihat hari tua sama seperti hari-hari lainnya. Dengan kata lain, kita tidak bisa meminta Tuhan untuk mengecualikan kita dari persoalan hidup atas dasar usia.
  2. Kita mesti memandang tugas di hari tua sebagai tugas Tuhan yang memang Ia percayakan kepada kita. Dengan kata lain, jangan melihatnya sebagai beban atau gangguan. Oleh karena kita adalah milik Tuhan, maka Ia berhak memakai kita sesuai rencana dan kehendak-Nya kapan saja, termasuk di hari tua.
  3. Kita mesti menerima keterbatasan fisik dan hidup di dalam keterbatasan itu. Tidak bisa tidak, makin tua makin melemah tubuh ini dan makin banyak penyakit yang datang. Pada masa tua, tidak bisa tidak, kita akan menyusahkan orang. Tidak apa, terpenting adalah kita tidak menambahkan kesusahan secara tidak perlu.
  4. Kita mesti menerima kenyataan bahwa sesungguhnya kita hanya berjasa untuk generasi kita, bukan generasi berikutnya. Kita harus siap hati bahwa pada masa tua, orang yang mengenal dan mengingat kita akan berkurang. Jangan menuntut generasi berikut untuk mengingat dan menghargai kita. Terpenting adalah Tuhan melihat dan mengingat kita.

Kita memang tidak dapat menerka apa yang akan terjadi di masa tua kita, namun yang pasti sebagaimana nasehat Rasul Paulus: kita tidak tawar hati saat mengalaminya. Kata “tawar hati” juga dapat berarti: tidak putus asa dan tidak pernah menyerah.

Kenyataannya, semakin hari tubuh jasmani kita akan semakin tua dan lemah. Kita juga dapat menghadapi berbagai penderitaan hingga masa tua. Meski demikian marilah kita fokus pada manusia batiniah kita yang oleh karena pertolongan Allah, tetap dikuatkan untuk beriman teguh dan semakin mengerti kehendak Tuhan di balik segala yang terjadi. (Bo@)

“Ayo, Fokus Dandani Manusia Batiniah Kita!”