“Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:17)
Bacaan : Kejadian 2:17
Tema renungan SABDA Minggu ini adalah “Hadir-Nya Tinggal di Antara Kita” yang bertujuan mengajak setiap orang percaya memahami bahwa (1) Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan manusia, bahkan di saat manusia jatuh dalam dosa. Dosa membuat manusia sebagai gambar Allah menjadi rusak. Dosa merusak seluruh tatanan relasi manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam; (2) Tuhan berkenan tinggal di antara kita dan kita telah melihat keagungan-Nya. Melalui Yesus Kristus, kita melihat Allah dan kasih-Nya kepada manusia berdosa; dan (3) berkomitmen untuk menjadi abdi Tuhan yang senantiasa mengizinkan Tuhan tinggal diam dalam hidup kita untuk memimpin dan menyertai perjalanan hidup kita.
Agustinus, bapa gereja pernah berkata bahwa dosa adalah hukuman dosa, artinya bahwa keadaan seseorang dilahirkan, dikuasai sifat dosa, merupakan bagian dari upah dosa. Hal itu juga mencerminkan kematian rohani seseorang, yang adalah perpisahannya dengan Allah. Kematian rohani berawal di Taman Eden pada waktu manusia tidak mematuhi Allah waktu Ia menguji Adam. Ia memperingatkan agar jangan makan buah terlarang, “sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2:17). Begitu Adam menggigit buah itu, ia mati rohani (dan ia mulai mati secara fisik). Persekutuan yang ia pernah nikmati bersama Allah rusak, digambarkan dengan ia menyembunyikan diri dari Allah (Kej. 3:10).
Allah tidak memaafkan kejahatan, maupun menginginkan si pelaku kejahatan mengadakan persekutuan dengan-Nya (Mzm. 5:5-6). Hanya yang benar yang boleh datang ke hadirat-Nya (Mzm. 24:3-5). Namun suatu kehidupan yang dihabiskan di dalam dosa mengakibatkan kematian rohani dan jika tidak dihindari kematian kekal (Rm. 6:16, 21, 23). Dosa memberi upah mengerikan. Pembayaran terakhir ialah kematian rohani, fisik, dan kekal (ay. 23). Tetapi ada jalan keluar yang agung. Meskipun upah dosa adalah maut, “karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm. 6:23). Kematian rohani dapat dihindari dengan menerima pemberian cuma-cuma yang Allah tawarkan kepada kita dalam Kristus Yesus, yang kita terima melalui iman. Dengan berbuat demikian kita akan menghindari kematian rohani untuk selama-lamanya. Syukur kepada Allah! (Bo@)
“Kematian Rohani Adalah Perpisahan Dengan Allah Dan Kristus Telah Menyelesaikannya”