Kematian Kekal Bagi Yang Tidak Percaya

Kematian Rohani Akibat Dosa
14/12/2020
Mati Untuk Hidup
16/12/2020

Kematian Kekal Bagi Yang Tidak Percaya

“Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua; lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:14-15)

Bacaan : Wahyu 20:11-15

Suatu pagi dua anggota Saksi Yehova mengetuk pintu rumah seseorang dan kemudian mereka dengan panjang lebar membahas berbagai doktrin dengan tuan rumah, yang ternyata seorang pendeta. Sang pendeta mencoba membawa mereka kembali ke satu masalah penting: Yesus adalah Allah. Sementara berbicara kepada mereka mengenai Roma 10:9, 13 sang pendeta meminta agar mereka percaya bahwa Yesus adalah Allah yang datang dalam raga, bahwa Ia mati sebagai pengganti untuk dosa-dosa mereka, dan bahwa dengan percaya kepada-Nya, mereka dijamin mendapat kehidupan kekal. Namun mereka tidak menanggapi penjelasan sang pendeta dan memilih untuk segera pergi karena dalam pemahaman mereka Yesus itu bukanlah Allah.

Dalam Wahyu 20:11-15 ini, Alkitab melukiskan gambaran yang dahsyat mengenai nasib akhir orang-orang tidak percaya, yaitu kematian kekal. Dia yang berlanjut dalam kematian rohani sampai terjadi kematian fisik akan memasuki kematian kekal, dan hal tersebut tidak dapat diubah lagi. Kejadian itu merupakan perpisahan permanen dengan Allah. Kematian kekal adalah eksistensi yang berlanjut di tempat yang disediakan untuk iblis dan pengikutnya. “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Ay. 15). Di akhir zaman, semua orang tidak percaya menghadap Kristus di takhta putih untuk menerima penghakiman mereka. Kristus mengajarkan bahwa “mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal.” (Mat. 25:46). Sebagaimana kehidupan itu kekal, maka begitu juga hukuman. Yesus mengungkapkan bahwa mereka akan “dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” (Mat. 8:12). Kematian kedua bukan pembasmian; kematian kedua adalah penderitaan tanpa akhir.

Selama ada kehidupan fisik maka kematian kedua dapat dihindari dengan menempatkan kepercayaan kita hanya kepada Yesus Kristus. Maka kita akan menjadi pewaris kehidupan, bukan kematian, dan kita dapat mengharapkan hidup dan memerintah bersama Kristus untuk selama-lamanya. Pengadilan terakhir menjadi kemenangan tuntas bagi umat Allah dan kekalahan final bagi semua musuh Allah. Puji Tuhan! (Bo@)

“Nasib Mengerikan Akan Dialami Oleh Orang Yang Tidak Mau Bertobat”