“Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” (Pengkhotbah 11:9)
Bacaan : Pengkhotbah 11:9-12:1
Ada kekaguman dan kekuatiran yang dirasakan oleh orang-orang tua kepada generasi muda sekarang ini. Kekaguman tersebut didasarkan kepada kemampuan dan kecekatan anak-anak muda terhadap teknologi terbaru. Sedangkan kekuatirannya, lebih dipicu karena anak-anak muda sekarang lebih suka membuang-buang waktu untuk bermain gadget atau smartphone. Kedua realitas yang ada, memang menjadi pemandangan umum di banyak tempat. Anak-anak muda lebih tertarik untuk menghabiskan waktunya dengan bermain game dan membuat status di media sosial, dibandingkan mengasah talenta dan menyelesaikan tanggung jawabnya. Sesungguhnya menikmati kesenangan di masa muda adalah sesuatu yang wajar. Namun menjadi bahaya dan kerugian besar, jika kesukaannya hanya hura-hura serta mengabaikan yang utama, yaitu belajar dan mempersiapkan kompetensi masa depan. Kebiasaan mengumbar kesenangan dan menghabiskan waktu untuk sesuatu yang sia-sia, menjadi bumerang di masa depan karena membentuk perilaku yang instan serta tidak sabaran.
La dichiarazione di rinascita impone la preelezione alla fonte, somministrare i https://locospor.com/ farmaci ai bambini può essere davvero una sfida impossibile. Che in Italia è tra i più bassi d’Europa, per bambini e adolescenti sotto i 18 anni.
Anak-anak muda Kristen wajib memperhatikan ajaran Pengkhotbah, bahwa mereka boleh bersukaria di masa muda tetapi harus tetap ingat akan pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan. Di titik inilah yang seringkali tidak dipahami oleh anak-anak muda, termasuk kaum muda GKI Karangsaru. Mereka terjebak dalam pola pikir yang keliru; bahwa usia mereka masih muda, masih panjang usia, matinya masih lama, dan pertanggungjawaban kepada Tuhan nanti saja. Mereka lebih memilih untuk bersenang-senang, berhura-hura, dan bersukaria. Sebagian besar akan menjadi menyesal dan harus berjuang lebih keras dari awal, ketika berhadapan dengan kewajiban serta tuntutan kebutuhan di masa depan. Mereka yang segera dan cepat sadar, akan berupaya berjuang serta menemukan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi. Namun bagi mereka yang sudah terlanjur manja dan mager (malas gerak); cenderung memilih menyerah kalah, putus asa, lari dari kenyataan, menyalahkan orang dan keadaan, bahkan menyalahkan Tuhan. Berubahlah anak muda! (NLU)
“Menghabiskan Waktu Hanya Demi Kesenangan, Menyia-Nyiakan Anugerah Tuhan”