Kasih Karunia Yang Mengubahkan

Kasih Karunia Allah
13/04/2020
Kasih Karunia Membawa Pengharapan
15/04/2020

Kasih Karunia Yang Mengubahkan

“Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Titus 2:12)

Bacaan : Titus 2:11-12

Dennis de Haan dalam salah satu renungannya mengisahkan: Bertahun-tahun silam seorang pria kaya berburu bebek dengan seorang upahan bernama Sam. Mereka menggunakan kuda dan kereta. Di tengah jalan, salah satu pelek bannya terlepas. Ketika Sam memaku pelek itu ke roda, tak sengaja jarinya terpukul. Ia langsung mengumpat kasar. Tetapi ia segera bersujud mohon pengampunan Allah. “Tuhan, aku kerap kali begitu sulit menjalani kehidupan kristianiku”, doanya. “Sam”, ujar pria itu, “Aku tahu kau seorang kristiani, tapi katakan padaku mengapa kau harus berjuang begitu keras dalam hidup kristianimu! Aku orang ateis, dan tidak mempunyai masalah seperti itu”. Sam tak tahu harus menanggapi bagaimana. Sesaat kemudian ada dua bebek terbang di atasnya. Pria itu mengangkat senjatanya dan meletupkan dua tembakan. “Tinggalkan bebek yang mati dan kejar yang terluka!” teriaknya. Sam menunjuk bebek yang sedang mengepak-ngepakkan sayap dengan putus asa hendak melarikan diri sambil berkata, “Saya sudah mendapatkan jawaban untuk pertanyaan Anda. Anda mengatakan bahwa kekristenan saya tidak efektif karena saya harus berjuang sedemikian rupa. Ya, saya adalah bebek yang luka itu, dan saya berjuang untuk melepaskan diri dari Iblis. Tapi Pak, Anda bagaikan bebek yang sudah mati!”. Ingat, bebek yang mati tidak akan mengepakkan sayapnya!

Sebuah jawaban dari Sam yang sangat tepat dan tajam, bahasa gaulnya “mak jlebb”. Kasih karunia Allah telah menyelamatkan manusia berdosa dari kematian kekal. Oleh kasih karunia Allah, manusia berdosa dimungkinkan untuk hidup dan mengalami kelepasan dari belenggu dosa. Namun sayangnya, masih banyak orang yang menolak dan tidak percaya kepada kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu. Ada orang-orang yang mencari keselamatan sesuai selera dan kebenarannya masing-masing. Meskipun sesungguhnya, mereka sadar bahwa segala upaya yang dilakukan masih bersifat spekulasi dan serba tidak pasti. Murid-murid atau abdi Kristus perlu memperlihatkan cara hidup yang berbeda dari dunia. Abdi Kristus harus terdidik dalam gaya hidup yang bijaksana, adil, dan setia beribadah kepada Tuhan. (NLU)

“Abdi Kristus, Bagaikan Bebek Terluka Yang Diubahkan Oleh Kasih Karunia”