“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.” (Titus 2:11)
Bacaan : Titus 2:11-15
Ada seorang raja yang memiliki kekuasaan sangat luas. Raja tersebut membuat sebuah peraturan, siapa saja yang kedapatan mencuri di wilayah kerajaannya, sebelah dari mata orang itu harus dicungkil sebagai tanda penebusan atas kesalahannya. Pada suatu hari, salah satu prajuritnya datang kepadanya dan mengatakan: “Tuanku raja, saya membawa sebuah berita buruk. Anak tuanku kedapatan mencuri. Apa yang harus kami lakukan?”. Sang raja terdiam sejenak, lalu dia berkata: “Bawa anakku ke sini dan bawakan juga pisauku!”. Tidak lama kemudian, si prajuirt membawa anak sang raja dan juga pisaunya. Sang raja berkata kepada anaknya: “Anakku, kamu tahu bahwa hukuman bagi siapa pun yang kedapatan mencuri di wilayah kerajaanku, sebelah matanya akan dicungkil”. Anaknya menganggukkan kepalanya dan tidak berani memandang wajah ayahnya. Lalu sang raja mengambil pisaunya dan mencungkil sebelah matanya sendiri. Setelah itu, sang raja menoleh kepada prajuritnya dan berkata, “Kesalahan anakku sudah ditebus!”. Lalu sang raja beranjak dari kursinya dan memeluk anaknya dengan erat.
Sebuah cerita yang mengharukan, kasih seorang ayah yang tak terbatas kepada anaknya. Seorang ayah yang rela menanggung kesalahan sang anak dengan mengorbankan matanya sendiri. Itulah juga yang sudah dilakukan oleh Allah kepada manusia dan dunia. Allah telah mengutus Anak Tunggal-Nya, Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat dunia. Oleh ketaatan dan pengorbanan Yesus Kristus, setiap orang mendapatkan pengampunan. Kesaksian tentang kasih karunia dan penebusan Kristus inilah yang diwartakan oleh rasul Paulus kepada Titus, “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata” (ay. 11). Keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus diperuntukan bagi semua orang, semua orang yang percaya kepada-Nya. Murid-murid atau abdi Kristus sudah seharusnya meyakini dan bersyukur atas segala kasih karunia yang Tuhan Yesus anugerahkan. Abdi-abdi Kristus dipanggil untuk menghargai kasih karunia Allah, yang terwujud dalam kehidupannya setiap hari. (NLU)
“Kasih Karunia Allah Diperuntukan Bagi Semua Orang”