“Seseorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” (Markus 1:40)
Bacaan : Markus 1:40-45
Badai Charley mengakibatkan kehancuran hebat di wilayah Florida, Amerika Serikat pada bulan Agustus 2004. Selama badai berlangsung, Danny Williams yang berusia 25 tahun pergi ke luar untuk mencari perlindungan. Danny memiliki tempat perlindungan yang disukainya, yaitu sebuah lumbung yang berada di bawah naungan cabang-cabang pohon beringin yang rindang. Danny merasa dengan berlindung di lumbung yang terletak di bawah pohon beringin, akan memberi keamanan dari badai Charley yang sedang mengamuk. Akan tetapi perkiraan Danny meleset, ternyata pohon beringin itu tumbang. Pohon beringin tersebut tumbang dan menimpa lumbung, sehingga menewaskannya. Kadang kala, tempat yang dianggap aman dan memberi perlindungan, bisa menjadi tempat yang paling berbahaya. Pengalaman tragis yang dialami oleh Danny Williams, semestinya menyadarkan orang-orang bahwa perlindungan yang ada di dalam dunia, sangat rapuh dan membahayakan. Termasuk, jika perlindungan ditaruh kepada hal-hal yang duniawi, misalnya: harta, jabatan, kesehatan, teman, dsb.
Peristiwa orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus dalam Injil Markus 1:40-45, memberikan sebuah kepastian bahwa perlindungan dan pertolongan yang sejati, hanya ada di dalam Tuhan Yesus. Orang yang sakit kusta datang kepada Tuhan Yesus dan mohon disembuhkan. Ia berkata, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku”. Orang yang sakit kusta ini memahami bahwa ia butuh ditahirkan oleh Yesus. Ia juga percaya bahwa Yesus mampu untuk memulihkan. Syukur kepada Allah, Tuhan Yesus menjawabnya: “Aku mau, jadilah engkau tahir”. Tuhan Yesus melihat orang kusta tersebut dan tergerak oleh belas kasihan, sehingga Ia menyembuhkannya. Murid atau abdi Kristus harus paham dan percaya, bahwa Tuhan Yesus penuh dengan belas kasihan serta bersedia untuk menjawab dalam kepastian. Di tengah banyaknya tantangan dan pergumulan, abdi-abdi Kristus dipanggil untuk mengarahkan pandang dan hatinya kepada Tuhan. Memang benar bahwa abdi Tuhan tidak imun terhadap beban dan penderitaan, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah tinggal diam. Ia akan mengulurkan tangan-Nya dan menjamah untuk memberikan pemulihan. (NLU)
“Tiada Keraguan Di Dalam Tuhan, Aku Mau”