Aku Paling Hina
09/04/2021
Menikmati Anugerah Tuhan Melalui Pelayanan
12/04/2021

Jangan Berbuat Dosa Lagi

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.” (1 Korintus 15:33-34)

Bacaan : 1 Korintus 15:30-34

Apakah anda kenal dengan Dorothy Day? Dorothy Day (8 November 1897 – 29 November 1980) lahir di Brooklyn, Amerika Serikat. Dorothy merasakan sulitnya hidup di masa perang Amerika. Suasana perang yang menimbulkan penindasan, penderitaan, dan ketidakadilan; membawanya kepada perjuangan di bidang jurnalistik dan aktivitas sosial. Sebelum ia percaya Tuhan dan memberi diri dibaptis, Dorothy menganut gaya hidup bebas dan berpikiran radikal. Ia pernah menjalani hidup kohabitasi (hidup serumah tanpa ikatan perkawinan), mengandung, dan melakukan aborsi. Laki-laki terakhir yang berstatus kohabitasi dengannya adalah Forster Batterham, seorang ateis yang anarkis. Ketika Dorothy merasakan penerimaan dan kasih persaudaraan yang luar biasa di sebuah gereja, itu menjadi titik balik kehidupan rohaninya. Ia memutuskan menerima sakramen baptisan pada 28 Desember 1927. Nama Dorothy menjadi semakin terkenal, ketika ia berkampanye dalam membela orang-orang miskin, terbuang, lapar, dan para tunawisma.

Pada 29 November 1980, Dorothy Day meninggal dunia dan dimakamkan di New York. Paus Yohanes Paulus II di tahun 2000 memberinya gelar “Pelayan Tuhan”. Sebuah gambaran kehidupan yang indah, ketika menjemput ajal telah meninggalkan perbuatan dosa dan hidup mengabdikan diri untuk membela sesama, sebagai pelayan Tuhan. Rasul Paulus dengan jelas memberikan pengajarannya kepada jemaat Korintus bahwa keyakinannya akan kebangkitan Kristus, telah membawanya berkomitmen dalam menjalani pelayanan yang penuh bahaya bagi Kristus. Ia rela menderita, melawan binatang buas, dan setiap hari berhadapan dengan maut. Semua itu dilakukan karena percaya akan janji kehidupan dan keselamatan kekal di dalam Kristus. Paulus menyatakan, “Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” (ay. 32b). Paulus juga menegaskan agar umat Tuhan tidak sesat, karena pergaulan yang buruk dapat merusakkan kebiasaan yang baik. Ia meminta orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus untuk tidak berbuat dosa lagi. Dunia dengan segala pesona dan godaannya, selalu menarik setiap orang untuk jatuh dalam dosa. Tetapi umat Tuhan sanggup menepisnya. (NLU)

Sadarlah Kembali Dan Jangan Berbuat Dosa Lagi!