Ingat Status Kita
09/02/2021
Ingat Bahaya Menolak Tuhan
11/02/2021

Ingat Awal Mula Dosa

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.” (Kejadian 3:6)

Bacaan : Kejadian 3:1-7

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “Hukum dibuat untuk dilanggar”. Ungkapan tersebut muncul karena begitu banyaknya pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk melawan atau mengabaikan aturan yang berlaku. Ada banyak pelanggaran dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, misalnya saja peraturan berlalu lintas di jalan raya atau jalan tol. Dalam pengamatan, ada beberapa rambu lalu lintas yang paling sering dilanggar atau tidak ditaati. Pertama, rambu dilarang parkir. Di banyak tempat dan daerah, rambu dilarang parkir malah menjadi tempat favorit untuk memarkirkan kendaraan. Ada orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan tanda larangan dan melawan peraturan yang ada. Kedua, lampu kuning di traffic light. Semestinya lampu kuning menjadi isyarat bagi para pengendara untuk berhati-hati dan mengurangi kecepatannya karena lampu akan berubah merah atau berhenti. Tetapi pada kenyataannya, banyak sekali yang mengabaikan tanda tersebut, malah menambah kecepatan supaya tidak perlu berhenti meskipun sangat membahayakan.

Ketiga, rambu ketentuan kecepatan di jalan tol. Para pengendara mobil mendapatkan kenyamanan berkendara, ketika infrastuktur jalan tol telah berkembang secara masif. Tidak sedikit para pengendara yang tidak taat aturan kecepatan di jalan tol, mereka memacu kendaraan melewati batas yang ditentukan. Pelanggaran dan melawan hukum hampir terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk kejahatan korupsi dan hal relasi dengan Tuhan. Mengapa ada orang-orang yang mudah melawan peraturan, mengabaikan ketentuan, bahkan melawan Tuhan? Kecenderungan melawan hukum dan Tuhan, bersumber kepada hasrat manusia yang sudah tertawan dosa. Sejak peristiwa jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa, membawa manusia lebih memilih hidup dengan cara dan pengertiannya sendiri. Hawa dan Adam tidak mampu melawan tipu muslihat ular yang mempengaruhi mereka untuk melawan Allah. Hawa dan Adam tidak taat dan memberontak terhadap Allah karena terpikat ingin menjadi seperti Allah, memiliki pengertian yang baik dan jahat. Cengkeraman dosa telah membuat manusia berani melawan Allah dan melanggar peraturan yang berlaku. Gaya hidup yang menghargai dan mentaati hukum dimulai ketika takut Tuhan. (NLU)

Dosa Memikat Hati Untuk Melawan Allah, Gagalkan!