“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19)
Bacaan : 1 Petrus 1:13-19
Apa tujuan orang Kristen hidup kudus? Orang Kristen hidup kudus karena statusnya sebagai orang yang telah mendapatkan keselamatan dari Tuhan yang kudus (ay. 15-16). Setiap orang percaya hidup kudus karena sudah ditebus dari cara hidup lampau yang sia-sia dan dibayar bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu Yesus Kristus sendiri (ay. 18-19). Oleh sebab itulah, setiap orang Kristen yang menghargai karya penebusan Kristus, tidak lagi hidup sembarangan. Sebab melakukan hal itu sama saja dengan menghina dan menyangkali karya Kristus di kayu salib.
Tuhan rindu memakai setiap kita untuk menjadi saksi kemuliaan-Nya, namun hal itu baru akan terjadi bila kita hidup dalam kekudusan di setiap aspek kehidupan kita. Bukan hanya di gereja semata, melainkan juga di tengah keluarga, di tengah pekerjaan, di tengah masyarakat. Hidup kita harus dipisahkan atau dikhususkan yang berbeda dari cara hidup duniawi untuk memuliakan Tuhan.
Dalam sebuah artikel dikisahkan mengenai dua gelas. Gelas pertama terbuat dari kristal berukir indah dan mahal. Sayangnya, bagian dalamnya kotor dan berdebu. Gelas kedua adalah gelas plastik yang murah harganya tetapi dicuci bersih. Jika pada waktu itu, kita ingin minum, mana yang akan kita pakai saat itu? Saya yakin kita akan memilih gelas yang kedua, meski terbuat dari plastik dan berharga murah, tetapi bersih. Sebaliknya, gelas semewah apapun, jika dalamnya begitu kotor dan berdebu, akan menjadi tidak berguna. Oleh karena Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal, maka setiap orang percaya adalah milik-Nya yang berharga. Dengan kata lain, setiap orang percaya dapat digambarkan sebagai sebuah “gelas kristal” di mana Tuhan berkenan memakai kita menjadi alat-Nya, yaitu menyalurkan “air hidup” kepada setiap orang. Namun hal itu akan terhalang jika kita tidak rajin membersihkan “kotoran” yang mengotori hati dan hidup kita. Kita harus rutin membersihkan diri agar Tuhan dapat memakai kita menjadi saluran berkat-Nya. Sangat disayangkan jika kita hanya menjadi gelas kristal kotor, berukir indah, dan mahal namun tidak berguna. Jangan biarkan “kotoran” mengotori hati dan hidup kita! Bersihkan! (Bo@)
“Hidup Kudus Adalah Keharusan, Bukan Pilihan”