Kepastian Di Tengah Ketidakpastian
30/06/2020
Jangan Menunda
02/07/2020

Harus Berbuat Baik

“Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yakobus 4:17)

Bacaan : Yakobus 4:17

Eliot Tager Asinof, lahir 13 Juli 1919, meninggal dunia pada 10 Juni 2008, adalah seorang penulis fiksi dan nonfiksi Amerika yang terkenal karena tulisannya tentang dunia olahraga bisbol. Bukunya yang paling terkenal adalah Eight Men Out, sebuah rekonstruksi nonfiksi dari skandal Black Sox 1919. Dalam buku yang berjudul Eight Men Out, Eliot Asinof menuliskan berbagai peristiwa yang terjadi di skandal “Black Sox” yang terkenal pada tahun 1919. Dituliskan bahwa delapan anggota klub bisbol Chicago White Sox dituduh telah menerima suap dari para penjudi sebagai kompensasi agar mengalah dalam pertandingan di tingkat dunia. Walaupun tidak pernah terbukti bersalah di pengadilan, mereka berdelapan dilarang bermain bisbol seumur hidup.

Namun salah seorang di antara mereka, Buck Weaver, menyatakan bahwa ia telah bermain agar klubnya menang meskipun ia mengetahui adanya persekongkolan. Meskipun penampilan Weaver di lapangan memang mendukung pernyataannya itu, akan tetapi komisi bisbol Kenesaw Mountain Landis membuat aturan bahwa siapa saja yang mengetahui skandal itu, namun tidak mencegahnya, tetap akan dilarang bermain. Weaver tidak dihukum karena berbuat salah, tetapi karena gagal berbuat benar.

Dalam suratnya yang ditujukan kepada jemaat gereja abad pertama, Yakobus menulis, “Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yakobus 4:17). Di dunia yang dipenuhi oleh kejahatan dan kegelapan, para pengikut Kristus memiliki kesempatan untuk memancarkan cahayanya. Kerap kali hal itu berarti kita harus melawan dorongan untuk tetap berdiam diri. Ketika kita dihadapkan pada pilihan untuk berbuat baik atau tidak berbuat apa-apa, kita harus selalu memilih untuk melakukan sesuatu yang benar. Kita tidak tahu apa yang akan kita temui hari ini. Bisa saja setelah membaca atau mendengarkan renungan ini, kita langsung diperhadapkan pada pilihan untuk berbuat baik atau tidak berbuat apa-apa. Bersiaplah, teguhkan hati untuk berbuat yang baik, yang benar. (AP)

“Diam Di Tengah-Tengah Ketidakbenaran Dapat Diartikan Mendukung Ketidakbenaran”