Bersekutu Dan Menasihati
23/05/2020
Ayo, Giat Dalam Pekerjaan Tuhan!
26/05/2020

Giat vs Malas

“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58)

Bacaan : 1 Korintus 15:58

Tema renungan SABDA Minggu ini adalah “Semakin Giat Melayani Tuhan” yang bertujuan mengajak jemaat memahami bahwa melayani Tuhan keharusan bagi setiap orang percaya sebagai ucapan syukur atas karya keselamatan Tuhan dan salah satu bukti pertobatan. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan untuk hal ini: Anak Manusia datang untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang; jemaat memahami bahwa kesudahan sesuatu sudah dekat. Yesus Kristus akan datang untuk kedua kalinya. Pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya seharusnya berdampak pada sikap dan perilaku mereka. Mereka bukan hanya hidup dalam relasi pribadinya dengan Allah, tetapi juga dalam relasi dengan komunitas orang percaya, sebagai saudara seiman; jemaat berkomitmen untuk menjadi abdi Tuhan yang giat melayani Tuhan menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali sesuai dengan karunia yang telah diperoleh dari Tuhan. Kerinduan berjumpa Tuhan dalam keadaan layak mendorong mereka mengusahakan yang terbaik dari diri mereka.

Apa arti giat?  Menurut kamus, salah satu arti kata “giat” adalah rajin. Rajin berarti sungguh-sungguh bekerja dan berusaha dengan giat. Alkitab mencatat ada banyak berkat yang tersedia bagi mereka yang rajin (Lih. Ams. 10:4; 12:24; 13:4, dll.). Orang yang rajin tidak menunggu sampai besok apa yang dapat dikerjakan hari ini. Ia pasti mempergunakan setiap kesempatan dengan baik, termasuk kesempatan untuk melayani Tuhan.

Sebaliknya, Alkitab menyebut orang yang tidak rajin alias malas sebagai orang yang jahat di mata Tuhan karena telah menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya (band. perumpamaan talenta – Mat. 25:14-30). Malas berarti tidak mau bekerja; menolak tugas, tidak tekun, dan tidak produktif. Kemalasan berbicara tentang rendahnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya ia dapat lakukan.

Oleh sebab itu, jika pada saat ini kita memperoleh kesempatan dan kepercayaan untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, marilah kita lakukan dengan kesungguhan hati! Jangan malas! (Bo@)

“Selagi Masih Ada Waktu, Mari Giat Dalam Pekerjaan Tuhan”