Mendorong Dalam Kasih
22/05/2020
Giat vs Malas
25/05/2020

Bersekutu Dan Menasihati

“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25)

Bacaan : Ibrani 10:25

Dalam Alkitab terjemahan baru yang diterbitkan LAI, ayat 25 dipisahkan dari ayat 24. Pemisahan ini menimbulkan kesan seolah-olah ayat 25 merupakan nasihat atau perintah baru yang terpisah dari ayat 24. Dalam Alkitab bahasa Yunani, ayat 25 merupakan anak kalimat dari ayat 24. Keduanya adalah satu kesatuan. Ayat 25 yang merupakan satu kesatuan dengan ayat 24 menyiratkan bahwa “memperhatikan” di ayat 24 tidak terbatas pada pandangan mata saja. Memperhatikan bukan hanya sekedar mengamat-amati belaka. Memperhatikan menuntut tindakan nyata. Sama seperti kasih tidak terpisahkan dari perbuatan baik (ayat 24b), demikian pula perhatian terwujud dalam perbuatan. Apa saja wujud perhatian terhadap saudara-saudara seiman?

Bentuk perhatian yang pertama terhadap saudara-saudara seiman adalah tidak menjauhi atau tidak meninggalkan persekutuan. Hal yang dikuatirkan oleh penulis surat kepada orang Ibrani tidak hanya sekedar keengganan atau inkonsistensi dalam bersekutu. Tetapi lebih dari itu, yang dipikirkan penulis surat kepada orang Ibrani adalah bahaya meninggalkan persekutuan atau sama sekali tidak ikut bersekutu.

Bentuk perhatian yang kedua terhadap saudara-saudara seiman adalah “menasihati” (parakaleō). Menasihati yang dimaksud adalah termasuk menguatkan atau mendorong orang lain. Saat itu orang-orang Kristen Ibrani berada dalam tekanan ajaran sesat dan penganiayaan sehingga berpotensi kehilangan pegangan, integritas, dan semangat. Allah menggunakan sesama orang percaya sebagai sarana penguatan.

Apa yang dinasihatkan dalam teks ini berbeda dengan kecenderungan sebagian orang Kristen. Tatkala mereka memiliki masalah, mereka malah meninggalkan pertemuan ibadah. Beragam alasan dimunculkan: menenangkan diri, mencari suasana baru, atau lebih mendekatkan diri dengan Tuhan secara pribadi. Padahal Tuhan sudah menetapkan persekutuan atau ibadah sebagai salah satu sarana untuk menguatkan dan menghibur kita! Jika sedang memiliki masalah, datanglah dalam ibadah, maka Saudara akan dikuatkan. (AP)

“Lekat Bersekutu Membuahkan Penguatan”