“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah Para Rasul 4:31)
Bacaan : Kisah Para Rasul 4:31
Dalam Kisah Para Rasul pasal 4 digambarkan bahwa Petrus dan Yohanes berada dalam bahaya. Para pemimpin agama Yahudi di Yerusalem yang menentang Injil telah memperingatkan mereka untuk berhenti menginjil (Kisah Para Rasul 4:18). Ketika kedua rasul tersebut menceritakan hal ini kepada orang-orang percaya yang lain, mereka langsung berdoa bersama. Doa tidak dilakukan sendiri-sendiri, tetapi doa dilakukan secara bersama-sama. Herbert Vander Lugt, melihat apa yang digambarkan dalam Kisah Para Rasul pasal 4 sebagai sebuah peristiwa yang sungguh menggetarkan hati. Mula-mula mereka memuji Allah. Kemudian, mereka memohon agar diberi keberanian untuk melanjutkan pelayanan. Hasilnya sungguh dramatis. Rumah mereka bergoyang, dan mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Dengan berani mereka bersaksi, menikmati kesatuan rohani, dan dengan rela membantu mereka yang membutuhkan (ayat 31-37).
Herbert Vander Lugt mengungkapkan bahwa ia belum pernah merasakan sebuah bangunan bergoyang saat persekutuan doa berlangsung, namun saya pernah menyaksikan bagaimana kuasa Allah bekerja. Saat Herbert berusaha membantu memulihkan suatu pernikahan yang hancur atau gereja yang sedang terpecah. Ia mengajak mereka semua yang terlibat dalam permasalahan untuk berdoa. Kadang kala mereka menolak. Ada kalanya pula, mereka menggumamkan doa dengan terpaksa. Dan, persekutuan-persekutuan itu pun gagal. Akan tetapi, dapat pula terjadi bahwa seseorang mau berdoa dengan sungguh-sungguh. Suasana pun berubah dengan sangat cepat. Pengakuan dan pengampunan segera menggantikan tuduhan dan pembalasan.
Tatkala kita berdoa dengan sungguh-sungguh seraya memuji Allah dan mencari kemuliaan-Nya, hal yang besar akan terjadi. Itu sebabnya doa harus senantiasa berasal dari hati. Ketika dalam kesesakan, berdoalah dengan hati. Ketika mengalami kesulitan dan penghambatan dalam menyatakan kebenaran, berdoalah dengan sungguh-sungguh. Karena Tuhan mendengar seruan anak-anak-Nya yang meminta tolong. (AP)
“Tetaplah Berdoa Dalam Kesesakan Dalam Memberitakan Kebenaran”