“Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:13-14)
Bacaan : Lukas 2:8-20
Kisah Natal si kecil Jessica, bisa menjadi bahan inspirasi dalam merayakan Natal di tahun 2020 ini. Begini kisahnya, “Saat malam Natal di sebuah panti asuhan, setiap anak-anak diminta membuat palungan tempat Yesus dibaringkan. Anak-anak itu pun membuat palungannya masing-masing dengan gembira, termasuk Jessica. Uniknya, Jessica membuat palungan dengan dua bayi di dalamnya. Maka Jessica ditanya dan ia menerangkan demikian: “Aku hadir di saat Maria menaruh Yesus di palungan. Yesus melihat aku dan bertanya apa aku punya tempat tinggal? Aku bilang, aku tak punya mama juga tak punya papa, jadi aku tak punya tempat tinggal sendiri. Yesus bilang aku boleh tinggal bersama-Nya. Tapi aku bilang, tidak bisa, aku kan tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan sebagai hadiah, seperti para gembala dan orang majus dari Timur itu. Tapi aku begitu ingin tinggal bersama-Nya, aku ingin memberi apa yang aku miliki untuk dijadikan hadiah. Pikirku, kalau aku dapat membantu menghangatkan Dia, itu pasti jadi hadiah yang bagus. Aku bertanya pada Yesus, “Kalau aku menghangatkan-Mu, cukup tidak itu sebagai hadiah?”. Yesus menjawab, “Kalau engkau menghangatkan Aku, itu bakal menjadi hadiah terbaik yang pernah diberikan siapapun kepada-Ku”. Kemudian aku masuk dalam palungan itu, lantas Yesus mengajakku tinggal bersama-Nya untuk selamanya”.
Apa yang saudara rasakan, ketika membaca cerita di atas? Tidak berkesan, hanya sebuah cerita fiksi karangan anak-anak. Biasa saja, cuman kisah ilustrasi. Tersentak dan tersadar bahwa kehadiran Tuhan Yesus begitu istimewa dan berharga. Mana yang saudara rasakan? Natal; merupakan peristiwa menakjubkan yang membawa sukacita besar, menyajikan pengharapan sejati, tawaran pendamaian yang agung dari Sang Bapa, dan perubahan ajaib bagi manusia berdosa. Sayangnya, makna Natal semakin tergerus oleh perubahan dan percepatan dunia. Natal, hanya diisi oleh pesta pora dan kesenangan dunia, tanpa Dia. Kiranya orkestra sorga tetap terdengar dalam Natal kita tahun ini, di tengah pandemi yang masih berlangsung. Damai sejahtera-Nya menenteramkan hati kita. (NLU)
“Kehadiran Kristus: Menghadirkan Pendamaian Dan Damai Sejahtera”