“Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.” (1 Korintus 15:19-20)
Bacaan : 1 Korintus 15:12-20
Jefferson Randolph Smith II lahir di Coweta Country, Georgia pada 2 November 1860. Ketika masih muda, ia mencari pekerjaan sebagai seorang koboi di Texas. Namun Smith akhirnya merasa bosan dengan kerja keras dan upah rendah yang diterimanya dalam kehidupan koboi. Ia memiliki gagasan untuk menghasilkan lebih banyak uang dengan cara menipu. Ia memulai usaha tipuannya dengan pertunjukan “Manusia Prasejarah” di Creede, Colorado. Smith menarik biaya cukup tinggi bagi orang-orang yang ingin melihat manusia setinggi sepuluh kaki yang tampak primitif, meskipun sebenarnya hanya sebuah patung. Ia lalu meninggalkan kota Creede sebelum orang-orang curiga dan tahu tipuannya. Salah satu modus tipuannya yang sukses adalah menjual sabun dengan hadiah uang di dalamnya, sehingga ia dijuluki “Soapy Smith”. Smith memiliki cara unik dalam melancarkan tipuan penjualan sabunnya. Ia membawa sabun-sabunnya ke tempat ramai dan memasukkan uang kertas US$1-100 ke dalam beberapa bungkus sabun, lalu dicampur dengan sabun-sabun yang tidak berisi uang. Ia menjual sabunnya seharga US$1 dan menjadi laku keras, meskipun orang-orang yang berhasil mendapatkan uang di bungkus sabun adalah teman-teman Smith.
Banyak orang menjadi korban penipuan karena mendapatkan iming-iming atau penawaran yang menggiurkan, sehingga terlena dan kena jebakan “PHP” (Pemberi Harapan Palsu). Bentuk dan jenis penipuan sangat bervariasi dan terus ada dari jaman ke jaman. Tetapi berita tentang Kebangkitan Kristus, bukanlah isapan jempol, apalagi penipuan. Rasul Paulus berulang kali menyatakan, jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu. Paulus ingin menjelaskan dan meyakinkan bahwa Kristus memang bangkit, Ia menjadi yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Bahkan dengan gamblang, Paulus menegaskan: “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.” (ay. 19). Kebangkitan Kristus, ya dan amin; sehingga kebangkitan-Nya membawa pengharapan abadi kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Setiap murid Kristus, tidak akan mati selama-lamanya, melainkan akan dibangkitkan dan hidup bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya. (NLU)
“Kita Bukan Orang Malang, Tapi Warga Kerajaan Terang”