“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.” (Ibrani 10:23)
Bacaan : Ibrani 4:14; 10:23
Suatu kali ada seorang pemuda yang tergabung dalam klub pencinta alam memutuskan untuk pergi berpetualang dan mendaki ke daerah pegunungan. Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 2 hari membuat sang pemuda sangat kelelahan. Ia merasakan tubuhnya mulai melemas, pusing, mual, dan pandangan matanya berkunang-kunang. Pendakian yang tetap dilanjutkan dengan kondisi sempoyongan itu mengakibatkan ia kemudian terperosok ke pinggir jurang yang cukup dalam. Beruntung saat itu tangannya sempat menggapai akar pohon yang cukup besar yang dapat menopang tubuhnya.
Berjuang untuk bertahan hidup dengan bergantung pada akar pohon merupakan perjuangan yang sangat berat bagi pemuda tersebut. Tubuhnya tentu saja akan kesakitan karena terus bergelayut pada akar pohon, ia sangat panik dan takut dengan kematian yang rasanya sangat dekat apabila tangannya mulai terasa lemas sehingga bisa saja membuat ia melepaskan pegangannya. Sekalipun dengan perjuangan yang sangat berat tetapi pemuda tersebut tetap berpegang pada akar pohon itu karena ia percaya dan punya harapan bahwa pertolongan sebentar lagi akan datang dan menyelamatkannya.
Perjuangan yang berat tetapi mungkin untuk dilakukan juga terlihat dalam Ibrani 4:14; 10:23. Pada bagian ini Paulus memberi nasihat kepada para pembacanya untuk terus berpegang teguh dengan erat dan kuat kepada iman percaya mereka sampai akhir. Berpegang teguh dan hanya memandang kepada Kristus. Sekalipun hal ini merupakan perjuangan yang sulit dan berat karena akan ada banyak tantangan yang dapat membuat pegangan itu terlepas. Akan tetapi, hal tersebut menjadi mungkin untuk dilakukan ketika kita percaya dan melihat bahwa ada pengharapan besar di dalam Kristus. Ada harapan eskatologis bagi mereka yang berpegang teguh pada iman kepada Kristus Yesus hingga akhir. Berpegang teguh dengan tidak ragu-ragu. Sekalipun masa sulit dapat mengguncang iman kita, sekalipun mungkin tangan terasa sangat lelah dan sakit untuk terus bertahan, tetapi biarlah pengharapan dalam Kristus memampukan kita. (KGY)
“Pengharapan Di Dalam Kristus Menjadikan Perjuangan Berat Menjadi Mungkin Untuk Dilakukan”