Mendekat Kepada Sang Kalam
26/01/2021
Berpegang Teguh Kepada Sang Kalam
28/01/2021

Hatiku Haus Akan Sang Kalam

“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” (Mazmur 42:2)

Bacaan : Mazmur 42:1-4; 63:1

Padang gurun dan kehausan adalah dua hal yang saling terkait erat. Secara letak geografi, padang gurun merupakan tempat yang menerima atau mendapatkan curah hujan dalam jumlah yang sangat sedikit. Oleh sebab itu, daerah gurun sering kali menjadi terasa sangat panas, kering, dan gersang khususnya pada siang hari. Sangat sulit bagi orang mencari sumber air di padang gurun. Air adalah satu-satunya yang dapat membuat orang dapat bertahan hidup ketika berada di padang gurun. Tubuh manusia bisa bertahan hidup beberapa hari bahkan minggu tanpa makanan. Akan tetapi, tubuh manusia tidak bisa bertahan hidup lama tanpa air. Tidak hanya manusia, binatang pun tidak bisa bertahan hidup lama tanpa air khususnya rusa. Rusa adalah salah satu binatang yang hidupnya banyak bergantung dengan air.

Pemazmur dalam Mazmur 42:1-4; 63:1, menggambarkan bagaimana kerinduan hatinya terhadap kehadiran Tuhan. Ia menggambarkan dirinya seperti seekor rusa dan pengembara di tengah padang gurun yang mencari dan merindukan datang sumber air yang menyejukan. Pemazmur mengalami kehausan secara spiritual yang amat mendalam terhadap kehadiran Tuhan. Jiwa Pemazmur haus akan Tuhan. Bagi Pemazmur hanya Tuhan yang dapat meredakan rasa “haus” itu. Pemazmur menuliskan Mazmur ini dalam konteks ia merasakan bahwa Tuhan sangat jauh darinya di tengah kondisi yang sulit. Pemazmur merasa bahwa Tuhan seperti meninggalkannya. Pemazmur merasa bahwa ia sedang berjalan di padang pasir seorang diri. Pemazmur mencari Tuhan yang kehadirannya diibaratkan seperti tidak adanya air. Pemazmur merasa dirinya seperti orang yang kehausan dan hampir mati tanpa air. Begitu pula jiwa pemazmur yang hampir mati dan kering tanpa kehadiran Tuhan. Pemazmur mendambakan kehadiran Tuhan di tengah pergumulan yang ia alami.

Apakah saat ini kita merasa krisis zaman, pergumulan hidup, pandemik yang belum usai, membuat hati dan jiwa kita kekeringan? Dalam situasi yang sulit sudahkah kita mencari Kristus Sang sumber air yang dapat memberi kelegaan kepada jiwa yang kering? (KGY)

Jiwa Tanpa Kristus Adalah Jiwa Yang Akan Segera Kering Dan Menjadi Mati