Memuji Tuhan Saat Bekerja
22/01/2021
Disucikan Sang Kalam
25/01/2021

Bernyanyilah Bagi Tuhan

“Tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas.” (Wahyu 5:8)

Bacaan : Wahyu 5:1-10

David C. Egner pernah menceritakan salah satu pengalaman kelompok pendalaman alkitabnya dalam mendalami kitab Wahyu. Dalam kelompok Pendalaman Alkitab tersebut, David Egner dan rekan-rekannya meneliti lima pasal pertama dari kitab Wahyu. Mereka menghabiskan waktu berdiskusi tentang empat makhluk dan dua puluh empat tua-tua yang menyanyikan suatu nyanyian baru tatkala mereka mendengar bahwa Anak Domba itu layak untuk membuka gulungan kitab dengan ketujuh meterainya (Wahyu 5:9,10).

Dalam satu sesi seorang anggota kelompok pendalaman Alkitab itu bertanya, “Apa makna dari barang barang yang mereka pegang? Mengapa harus kecapi dan cawan?”. Setelah sekian waktu menyelidikinya, barulah mereka tahu bahwa semenjak zaman Perjanjian Lama, kecapi merupakan alat yang selalu dipakai untuk menaikkan puji-pujian. Mazmur yang dinyanyikan oleh paduan suara pendeta dan jemaat sering diiringi dengan permainan kecapi. Sedangkan cawan emas, sebuah wadah yang berbentuk seperti piring dan berisi kemenyan, membawa aroma yang menyenangkan bagi Allah. Asap yang naik melambangkan doa, yakni doa orang kudus yang dipanjatkan kepada Tuhan.

Puji-pujian dan doa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari penyembahan kita kepada Allah, baik penyembahan pribadi maupun di gereja. Dua hal ini sering dihubungkan dalam Kitab Suci. Walaupun suara kita parau atau sumbang, melalui puji-pujian dan doa kita dapat mengungkapkan kasih kita kepada Allah Yang Mahakuasa.

Selama satu pekan ini kita telah belajar bersama tentang memuji Tuhan dalam setiap sendi kehidupan kita. Memuji Tuhan tidak hanya dilakukan ketika kita beribadah atau kebaktian atau persekutuan. Memuji Tuhan dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun kita berada. Marilah kita terus memuji Tuhan di kala suka dan duka, di kala kesesakan, saat bekerja, saat menerima tugas perutusan pelayanan. Marilah memuji Tuhan hingga Tuhan memanggil kita dari dunia kembali ke rumah-Nya, dan kita akan lanjutkan pujian kita bagi Tuhan bersama malaikat di sorga untuk selama-lamanya. Bernyanyilah, pujilah Tuhan di setiap langkah hidupmu. (AP)

Terus Bernyanyi Sampai Tuhan Datang