“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)
Bacaan : Lukas 4:18-19
Apa itu pelayanan holistik? Secara sederhana, kata ‘holistik’ berarti seluruhnya atau sepenuhnya. Ini berarti, “pelayanan yang holistik” dapat dipahami sebagai pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati, dan memperlakukan manusia sebagai satu keseluruhan yang utuh. Pemahaman akan pelayanan yang holistik diungkap oleh Herlianto dalam bukunya Pelayanan Perkotaan terbitan Yabina sebagai pelayanan yang mencakup pemberitaan Injil baik secara verbal maupun secara perbuatan dan ditujukan untuk menjangkau manusia seutuhnya, yaitu manusia yang terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh, dan manusia yang mempunyai kaitan-kaitan sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan politik dengan lingkungannya.
Jika pelayanan holistik dianggap sebagai pelayanan gereja yang menyeluruh maka pelayanan tersebut harus mencakup semua aspek pelayanan. J.C. Hoekendijk mengatakan bahwa pelayanan holistik meliputi pelayanan: Koinonia (persekutuan), Marturia (kesaksian), dan Diakonia (pelayanan sosial). Hal tersebut mutlak dalam penginjilan dan mendatangkan syalom (damai sejahtera, keselamatan) yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan Yesus telah memberikan teladan dalam hal pelayanan holistik saat di dunia. Kitab Injil mencatat bahwa di dalam pelayanan-Nya, Ia tidak sekadar memperhatikan kebutuhan rohani banyak orang, tetapi juga kebutuhan jasmaninya. Ia memang datang untuk menebus manusia berdosa, namun Ia juga menghadirkan Kerajaan Allah dengan menyembuhkan banyak orang sakit: orang buta, orang lumpuh, orang bisu, orang tuli, penderita kusta, wanita yang mengalami pendarahan, dan sebagainya. Hal ini menyatakan bahwa karya Tuhan Yesus atas diri manusia bersifat utuh. Ia menganugerahkan pengampunan dosa, kesembuhan rohani dan jasmani.
Sebagai gereja Tuhan, kita mendapat mandat untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah yang disertai dengan pelayanan di segala bidang kehidupan; bukan dimaksudkan untuk menggantikan pemberitaan Injil secara verbal, melainkan untuk melengkapinya. Sudahkah sebagai gereja Tuhan, kita melaksanakannya? (Bo@)
“Pelayanan Holistik Harus Menjawab Kebutuhan Manusia Secara Jasmani Dan Rohani”