Berserah Pada Rencana Sang Tuan
29/01/2020
Penderitaan Adalah Tempaan Bagi Abdi
30/01/2020

Berjumpa Dengan Sang Tuan

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.“ (Filipi 1:21)

Bacaan : Filipi 1:21

Bagi sebagian orang kematian di anggap sebagai “momok” yang menakutkan. Mengapa demikian? Karena kematian adalah sesuatu yang sangat misterius dan belum ada penjelasan empiris yang memuaskan tentang kematian. Aries, sebagaimana di kutip oleh David Field dalam tulisannya mengungkapkan bahwa kematian telah menjadi sesuatu yang begitu menakutkan, sehingga banyak orang tidak berani walaupun hanya sekedar mempercakapkannya. Sebagai sesuatu yang menakutkan maka banyak orang tidak siap dengan kematiannya sendiri tetapi juga dengan kematian orang-orang yang dekat dengan dirinya.

Namun jika kita baca surat Paulus kepada jemaat di Filipi, khususnya pasal 1 ayat 21, rasanya di sana tidak tercermin adanya ketakutan dalam menghadapi kematian. Justru yang kita rasakan adalah adanya satu pengharapan di dalam kematian. Rasul Paulus berkata bahwa mati adalah keuntungan. Sebuah keuntungan berarti ada yang diharapkan yang membuat menjadi senang, bahagia. Apa yang membuat Rasul Paulus memandang kematian sebagai sesuatu yang menguntungkan? Tidak lain dan tidak bukan karena melalui kematianlah ia dapat berjumpa dengan Kristus Sang Tuan. Tidak ada kebahagiaan yang melebihi saat-saat dimana seorang Abdi dapat berjumpa dengan Sang Tuan yang telah mengutusnya. Seorang abdi yang menjalankan kehendak tuannya dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati, pasti akan selalu rindu berjumpa dengan sang tuan, menyenangkan hati sang tuan dengan hasil kerja yang sudah diusahakannya dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya, abdi yang menjalankan tugasnya dengan asal-asalan, tidak sepenuh hati, pasti berharap tidak berjumpa dengan sang tuan karena takut sang tuan menjadi marah melihat hasil kerja yang sembarangan. Bagaimana sikap Saudara terhadap kematian? Jika Saudara memandang kematian sebagai sesuatu yang menakutkan dan tidak ada harapan di dalamnya, jangan-jangan selama ini Saudara hidup sebagai seorang abdi yang tidak sungguh-sungguh, tidak sepenuh hati mengerjakan tugas dari sang tuan. (AP)

“Perjumpaan Dengan Sang Tuan Adalah Dambaan Setiap Abdi Sejati”