Penderitaan Adalah Tempaan Bagi Abdi

Berjumpa Dengan Sang Tuan
30/01/2020
Keindahan Dibalik Penderitaan
06/02/2020

Penderitaan Adalah Tempaan Bagi Abdi

“Karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.” (Filipi 1:19)

Bacaan : Filipi 1:19

Dalam sebuah renungan pada 28 Februari 2003 yang termuat dalam buku Our Daily Bread, diceritakan kisah seorang ahli imu jiwa. Ahli ilmu jiwa yang dimaksud adalah Viktor Frankl yang berasal dari Austria. Viktor Frankl dipenjara oleh Nazi selama masa pembantaian besar-besaran. Saat dibebaskan, ia menulis buku berjudul Man’s Search For Meaning (Pencarian Manusia Akan Makna Hidup), yang menjadi buku terlaris sepanjang masa. Dalam buku ini, Frankl membagikan semua pelajaran penting yang ia petik dari penderitaannya: “Saya berani berkata bahwa di dunia ini tak ada yang dapat benar-benar menolong seseorang untuk terus bertahan hidup, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, selain pemahaman bahwa sesungguhnya hidup seseorang itu berarti”.

Rasul Paulus juga berulang kali mengalami penderitaan (2 Korintus 11:23-27). Dalam bacaan kita pekan ini juga dikisahkan salah satu penderitaan Rasul Paulus yaitu dipenjara oleh pemerintah Romawi. Ia tentu memiliki tujuan yang membuatnya tetap bertahan. Ia mengatakan kepada pemimpin jemaat di Efesus, “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain daripada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kis 20:22-24). Paulus dapat bertahan dalam segala penderitaan yang ia alami selama menjalani tugas sebagai seorang abdi Kristus karena keyakinannya bahwa segala penderitaan yang ia alami adalah tempaan bagi dirinya agar semakin kuat dan tangguh menjalani hidup sebagai seorang abdi. Paulus tahu bahwa kesudahan dari segala penderitaan itu adalah keselamatannya. (AP)

“Penderitaan Bukanlah Hambatan Untuk Mengabdi, Penderitaan Adalah Tempaan Untuk Terus Tangguh Mengabdi”