Tetapi Yesus berkata: ”Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.” (Matius 19:14)
Bacaan : Matius 19:13-15
Dalam salah satu cerita pendeknya, O. Henry berkisah tentang seorang anak tunggal yang ibunya telah tiada. Ayahnya suka pulang dari bekerja, menyediakan makan malam bagi mereka, lalu duduk dengan cerutu serta surat kabarnya, sambil mengangkat kaki, dan membaca. Ketika anak perempuan yang ingin ditemani setelah seharian di rumah, bertanya, “Ayah, maukah Ayah bermain denganku?”. Ayahnya menjawab, “Tidak ah, Ayah terlalu letih”, atau, “Tidak ah, Ayah terlalu sibuk”. Biasanya sang ayah menasihatinya demikian, “Pergilah main di jalanan sana”.
Anak perempuan itu pun mendengarkan nasihat ayahnya dan begitu sering main ke luar sehingga benar-benar dibesarkan di jalanan ketimbang di rumah. Akhirnya ia menjadi seorang pelacur – hingga akhir hayatnya, ia terus mencari kasih sayang dan seseorang yang mau menemaninya, di jalanan.
Penelantaran adalah salah satu cara pelecehan anak yang paling parah yang mungkin dilakukan orang tua sehingga anak-anak tidak mendapatkan perhatian dan pendidikan yang seharusnya di dalam Tuhan. Marilah kita meneladani sikap Tuhan Yesus yang bersedia memberi perhatian khusus kepada anak-anak dalam pelayanan-Nya di dunia. Ia menyediakan waktu untuk melayani mereka di tengah kesibukan-Nya. Ia tidak bersikap meremehkan anak-anak. Justru Ia menghendaki agar anak-anak dibawa kepada-Nya dan menerima berkat-Nya.
Sikap Tuhan Yesus tersebut sangat bertentangan dengan sikap seorang Yahudi dewasa umumnya, yang menganggap anak-anak tidak penting. Bagi mereka, termasuk para murid Tuhan Yesus, keberadaan anak-anak hanya menganggu dan merepotkan saja. Itulah sebabnya para murid memarahi orang-orang yang membawa anak-anak mendekati Yesus. Namun Tuhan Yesus yang tanggap dan peduli tidak membiarkan hal itu berlangsung lama. Ia menegur para murid agar tidak menghalang-halangi mereka datang kepada-Nya. Mereka pun kemudian mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keselamatan dan hidup kekal.
Mulai hari ini, mari sediakan waktu khusus bersamanya agar ia tidak perlu mencari orang lain. (Bo@)
“Pandanglah Anak-Anak Sebagaimana Tuhan Memandang Mereka!”