“Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.” (2 Korintus 8:8)
Bacaan : 2 Korintus 8:6-9
Ada sebuah kisah pembagian warisan yang unik dan membawa pesan kebaikan yang penting, demikian ceritanya: “Ada seorang ayah yang memiliki tiga orang anak dan sembilan belas ekor kerbau. Mendekati ajalnya, dia membagikan warisan kepada ketiga anaknya dengan pesan pembagian harta warisan, sebagai berikut: 1/2 bagian untuk anak pertama, 1/4 bagian untuk anak kedua, dan 1/5 bagian untuk anak ketiga. Setelah sang ayah meninggal, ketiga anaknya mulai berbagi warisan sesuai pesan ayahnya. Anak pertama mendapat 1/2 bagian dari 19 ekor , yaitu: 9 ½ ekor kerbau; Anak kedua mendapat 1/4 bagian dari 19 ekor, sebanyak 4 ¾ ekor kerbau; dan Anak ketiga mendapat 1/5 bagian dari 19 ekor, yaitu: 3 ⅘ ekor kerbau. Mereka menjadi bertengkar karena semuanya minta jumlah kerbau yang utuh, dan tidak ada yang mau mengalah. Datanglah kepada mereka, seorang bapak yang miskin tapi bijaksana, dan hanya punya satu ekor kerbau. Ia memberikan kerbau miliknya kepada ketiga anak tersebut, sehingga mereka bisa berbagi warisan dengan adil dan utuh. Pembagian warisan mereka menjadi mudah karena ada 20 ekor kerbau. Anak pertama mendapat 10 ekor, anak kedua 5 ekor kerbau, anak ketiga 4 ekor kerbau, dan masih sisa satu ekor kerbau yang menjadi milik si bapak bijaksana”.
Jikalau sang bapak yang miskin tapi bijaksana tidak melerai dan memberikan solusi kepada mereka, maka ketiga anak tersebut akan terus bertengkar dan merasa tidak puas satu dengan yang lain. Meskipun, sesungguhnya penyelesaian perkara mereka tidak sesulit yang mereka pertengkarkan. Sebuah tindakan berbagi yang diberikan, maka menyelesaikan masalah yang ada dengan kelegaan serta kebahagiaan. Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Korintus, agar tidak menunda dan menghentikan pelayanan kasih mereka, melainkan menuntaskannya. Jemaat Korintus memiliki potensi dan sumber daya yang kaya, namun kurang memiliki kemurahan hati seperti jemaat-jemaat di Makedonia. Memang pada kenyataannya, berbagi dan melakukan pelayanan kasih tidak mudah, ada berbagai tantangan dan godaan untuk tidak melakukannya. Meskipun berbagi itu sulit, murid-murid Kristus wajib menuntaskan pelayanan kasih, karena sudah mengenal kasih karunia Kristus. (NLU)
“Berbagi Menjadi Ringan Dan Membahagiakan Karena Kasih Karunia Kristus”